Terlahir dalam keadaan sehat, tidak cacat dan tak kurang
satu apapun, alhamdulillah untuk karunia tuhan yang menciptakan makhluk
seindah manusia. Aku bersyukur bisa menjadi seorang manusia, terlahir
ke bumi dari rahim seorang ibu yang penuh perhatian cinta dan kasih
sayang.
Mama adalah orang terpenting dalam hidup ku. Setiap
keputusan yang aku ambil, selalu ataspersetujuan mama. Dan laki laki
yang sangat dekat dengan ku adalah papa. Papa adalah sosok pria yang
menjadi inspirasi dalam hidupku. Jiwa sosial beliau yang tinggi, suka
bergaul dan angat dekat dengan anak-anak membuatnya menjadi dola
anak-anak. Mungkin karena kesehariaanya yang berhubunga dengan banyak
anak-anak. I’m so proud of you papa.
Selain mama dan papa, orang yang juga banyak berperan
dalam kehidupanku adalah uni eja. Dia adalah kakak ku satu satunya. Kami
sering banget berantem. Padahal, jarak umur kami cukup jauh, 6 tahun
lah. Tapi mungkin karena dia anak pertama jadi sifatnya keras dan tak
mau mengalah. Gara gara itu dulu aku sempat benci sama dia, kalo
berantem, aku yang lebih banyak mengalah. Kata mama, upa tuh masih
ketek, dangaan se lah kecek uni eja tuh. Padahal kan aku remaja yang
juga ingin didengar. Huh. Mungkin waktu aku masih kecil, bolehlah
digitukan. Tapi kalo sekarang kan aku udah besar. Aku pun tak mau
mengalah terus, aku lawan aja dia kalo kami cekcok. Jadilah frekuensi
berantem kami semakin sering, bahkan sampai diam diaman dan gag mau
menyapa. Dia gengsi nyapa aku, aku pun juga gengsi nyapa dia. Tapi itu
juga tidak berlangsung lama. Pasti ada aja seuatu hal yang akhirnya
bikin kami harus berinteraksi.
Yah, walaupun aku sering berantem sama dia, bahkan untuk hal sepele pun, tapi aku yakin, didalam hati kami sangat mencintai. Walau gimanapun kan darah itu kental, darah yang mengalir ditubuh kami berasal dari satu sumber juga (apa cobak hubungannya sama darah yg kental?emang gag ada sih). Belakangan sih, berhubung aku sudah besar juga, frekuemsi berantem kami juga sedikit berkuranglah, yah paling bnerantem hal hal sepele yang dia tak mau mengalah. Itu lah satu sifatnya yang susah bangeet buat dihilangkan, sifat keras kepala dan tak mau mengalah apalagi masalah harga diri. Jangan dilawan deh, capek.
Yah, walaupun aku sering berantem sama dia, bahkan untuk hal sepele pun, tapi aku yakin, didalam hati kami sangat mencintai. Walau gimanapun kan darah itu kental, darah yang mengalir ditubuh kami berasal dari satu sumber juga (apa cobak hubungannya sama darah yg kental?emang gag ada sih). Belakangan sih, berhubung aku sudah besar juga, frekuemsi berantem kami juga sedikit berkuranglah, yah paling bnerantem hal hal sepele yang dia tak mau mengalah. Itu lah satu sifatnya yang susah bangeet buat dihilangkan, sifat keras kepala dan tak mau mengalah apalagi masalah harga diri. Jangan dilawan deh, capek.
Selain uni eja, aku juga punya satu adek perempuan.
Jarak umur kami Cuma 2 tahun. Namanya nia. Tapi orang yg lebih kecil
dari dia biasa manggil dia teta (kakak). Di rumah dialah yang postur
tubuhnya puaaling besar. Kalo dia makai baju aku, huaah takut melar aja
tuh baju, ngeri deh. Kadang kalo liat dia, aku jadi sangat bersyukur
diberi tubuh seproposional ini. Tapi aku juga kasian sih sama dia,
sering jadi bahan lucuan. Gimanapun juga kan itu berkah dari tuhan.
Sebenarnya tubuh nia yang gendut itu ada sejarahnya. Jadi dia saat dilahirkan terlahir normal koq. Sampai kelas dua esde badan nya masih bagus, ramping, putih, matanya sipit, pokoknya waktu kecil itu dia termasuk anak perempuan yang cantik. Sampai akhirnya kelas dua sd, nia berpuasa penuh satu bulan tanpa bolong. Disanalah semua bermula. Setelah puasa, tubuh nia berubah melar. sepertinya itu berkah dari tuhan. cuman yaa, sampe sekarang dia masih belum bisa mengubah pola makannya yang uuhh… tapi apapun bentuknya, dia tetap adek perempua aku satu satunya. aku sayaaang banget sama diaa. kadang dia bisa jadi teman, sahabat sekaligus tukang ojek gratis. yah, ini karena aku gag bisa bawa motor ajah…
Sebenarnya tubuh nia yang gendut itu ada sejarahnya. Jadi dia saat dilahirkan terlahir normal koq. Sampai kelas dua esde badan nya masih bagus, ramping, putih, matanya sipit, pokoknya waktu kecil itu dia termasuk anak perempuan yang cantik. Sampai akhirnya kelas dua sd, nia berpuasa penuh satu bulan tanpa bolong. Disanalah semua bermula. Setelah puasa, tubuh nia berubah melar. sepertinya itu berkah dari tuhan. cuman yaa, sampe sekarang dia masih belum bisa mengubah pola makannya yang uuhh… tapi apapun bentuknya, dia tetap adek perempua aku satu satunya. aku sayaaang banget sama diaa. kadang dia bisa jadi teman, sahabat sekaligus tukang ojek gratis. yah, ini karena aku gag bisa bawa motor ajah…
Selain mama, papa, uni eja, aku dan nia, ada satu orang
lagi yang jadi penghuni rumah kami. dia adalah si bulet yang itam. teman
nonton bola nya si papa. orang yang paling muda, sekaligus paling
manja, sementang punya tiga kakak cewek, manjaa nya minta ampyyuun.
sumpah deh, aku gag suka lelaki manja. kerjaannya bikin rusuh ajah. tapi
kalo gag ada dia, rumah jadi sepi deehh. walaupun gitu, dia tetap jadi
big boy yang jagain kakak kakak nya. si bontot yang paling nakal ini namanya zaki. meskipun nakal, sering bikin mama papa geram, bikin kami kesal, namun dia tetap yang paling dimanjaa. yaiyalah, anak bontot.
Oke, itu sedkit cerita tentang keluarga ku. apapun yaang
terjadi, bagaimanapun kalian, siapapun mereka, mereka semua tetap
adalah inspirasi aku. rumah tempat aku pulang. tempat aku mengadu selain
pada yang diatas.
Aku sangat sayaaang pada mereka. aku bersyukur pada
tuhan dilahirkan dikeluarga ini. satu rumah dihuni enam manusia luar
biasa, buat aku itu satu anugrah yang besar. kalo aja ada satu orang
yang gag ada, rumah jadi sepi deh, berasa ada yang kurang.
0 komentar:
Posting Komentar