Senin, 23 Juli 2012

Dan tak ada lagi ….


.
hari ini, saat bangun tidur saya merasa ada yang berbeda. Suasana saat saya bangun tidur hari ini sungguh berbeda dengan suasana ketika saya bangun tidur 40 hari yang lewat. Perbedaan yang saya rasakan sangat mencolok. Tak ada lagi jendela yang sudah dibuka, tak ada lagi dengar suara telvon, tak ada lagi berebut tempat tidur, dan banyk lagi momen yang tak terlupakan lainnya.

Seolah 40 hari yang lalu adalah mimpi indah yang saya lalui semalam. dan sekarang saya sudah terbangun dari mimpi itu dan harus kembali ke dunia nyata.

Rasanya benar-benar seperti mipi. Semua yang kami lalui disana berbeda dengan apa yag kami lalui disini. Kami dipaksa tinggal satu rumah dengan orang yang sebelumnya tidak kami kenal. Mungkin ada yang saling mengenal, namun tidaklah serumah. Dan selama 40 hari, kami dipaksa tinggal serumah sebanyak 18 orang dengan karakter yang sangat berbeda pula.

Di minggu pertama saya dan teman-teman saya di tempat kkn, saya merasa terkurung, seolah waktu berjalan sangat lama. Rasanya 40 itu terlalu lama. Namun, setelah dilalaui, ternyata 40 hari itu sebentar malahan berlalu begitu cepat. Begitulah, ketika rasa kekeluargaan mulai muncul di hari-hari terakhir KKN.
Selama 40 hari KKN, saya dan teman-teman tinggal serumah.  Perempuan satu rumah (9 orang) dan yang pria satu rumah (9 orang), namun, rumah kami berdekatan. Semua pusat kegiatan atau posko KKN, berpusat di tempat cewek. Jadilah cowok suka mondar mandir ke rumah cewek. baik itu makan, rapat atau sekedar ngumpul-ngmpul. Mereka pulang kerumah hanya untuk tidur dan mandi.

kkn memang punya banyak cerita. Rasanya jika saya paparkan satu per satu saya yakin saya tidak sanggup karena begitu banyak kisah dan cerita yang harus saya tulis. Mulai dari kisah persahabatan, perbedaan pendapat hinggah kisah kasih yang lazim ditemui saat KKN.

Sekarang, semua kenangan manis ini hanya bisa dikenang. Tak aka ada lagi, lari-larian ke kamar saat para pria datang menyelonong kerumah, tak ada lagi piket memasak, tak ada lagi menimba air sumur, tak ada lagi berebut mandi atau berebut tenpat tidur, tak ada lagi ngumpul-ngumpul di ruang belakang, tak ada lagi dongeng sebelum tidur, tak ada lagi senyum manis itu dan banyak kejadian yang tak bisa saya ungkapkan lagi. Empat puluh hari yang tak akan terulang lagi.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2009 welcom to ulfa's journal. Powered by Blogger
Blogger Templates created by Deluxe Templates
Wordpress by Wpthemesfree