.
hari ini,
saat bangun tidur saya merasa ada yang berbeda. Suasana saat saya bangun tidur
hari ini sungguh berbeda dengan suasana ketika saya bangun tidur 40 hari yang
lewat. Perbedaan yang saya rasakan sangat mencolok. Tak ada lagi jendela yang
sudah dibuka, tak ada lagi dengar suara telvon, tak ada lagi berebut tempat
tidur, dan banyk lagi momen yang tak terlupakan lainnya.
Seolah 40
hari yang lalu adalah mimpi indah yang saya lalui semalam. dan sekarang saya
sudah terbangun dari mimpi itu dan harus kembali ke dunia nyata.
Rasanya
benar-benar seperti mipi. Semua yang kami lalui disana berbeda dengan apa yag
kami lalui disini. Kami dipaksa tinggal satu rumah dengan orang yang sebelumnya
tidak kami kenal. Mungkin ada yang saling mengenal, namun tidaklah serumah. Dan
selama 40 hari, kami dipaksa tinggal serumah sebanyak 18 orang dengan karakter
yang sangat berbeda pula.
Di minggu
pertama saya dan teman-teman saya di tempat kkn, saya merasa terkurung, seolah
waktu berjalan sangat lama. Rasanya 40 itu terlalu lama. Namun, setelah
dilalaui, ternyata 40 hari itu sebentar malahan berlalu begitu cepat.
Begitulah, ketika rasa kekeluargaan mulai muncul di hari-hari terakhir KKN.
Selama 40
hari KKN, saya dan teman-teman tinggal serumah.
Perempuan satu rumah (9 orang) dan yang pria satu rumah (9 orang),
namun, rumah kami berdekatan. Semua pusat kegiatan atau posko KKN, berpusat di
tempat cewek. Jadilah cowok suka mondar mandir ke rumah cewek. baik itu makan,
rapat atau sekedar ngumpul-ngmpul. Mereka pulang kerumah hanya untuk tidur dan
mandi.
kkn memang
punya banyak cerita. Rasanya jika saya paparkan satu per satu saya yakin saya
tidak sanggup karena begitu banyak kisah dan cerita yang harus saya tulis.
Mulai dari kisah persahabatan, perbedaan pendapat hinggah kisah kasih yang
lazim ditemui saat KKN.
Sekarang,
semua kenangan manis ini hanya bisa dikenang. Tak aka ada lagi, lari-larian ke
kamar saat para pria datang menyelonong kerumah, tak ada lagi piket memasak,
tak ada lagi menimba air sumur, tak ada lagi berebut mandi atau berebut tenpat
tidur, tak ada lagi ngumpul-ngumpul di ruang belakang, tak ada lagi dongeng
sebelum tidur, tak ada lagi senyum manis itu dan banyak kejadian yang tak bisa
saya ungkapkan lagi. Empat puluh hari yang tak akan terulang lagi.
0 komentar:
Posting Komentar