Senin, 23 Juli 2012

tulis mereka tentang saya


“malam ini malam terakhir bagi kita, untuk mencurahkan rasa rindu di dada. Esok kita akan kembali pulang ke padang, untuk melanjutka hidup kita”

Sepenggal lagu dangdut diatas, tentunya dengan perubahan di bagian akhir, sangat mewakili saat momen malam terakhir kami di posko KKN.

Sebelum besok nya kami harus pulang kembali ke kehidupan nyata, malam terakhir kami, malam minggu, kami mengadakan acara perpisahan bersama warga di Kambang Timur. Semua persiapan telah kami lakukan, hingga akhirnya malam perpisahan itu tiba. Acaranya sangat sederhana, kami berkumpul bersama warga mengucapkan perpisahana dan dilanjutkan dengan makan bersama. Setelah makan bersama, kami semua bersalaman dengan warga sekitar. Nah disinilah kejadian yang mengharukan itu. Saat bersalaman banyak diantara kami maupun warga yang tak bisa lagi memendung air mata.

Air mata itu tiba-tba saja mengalir. ini semua gara-gara gaya gravitasi, sehingga air mata itu jatuh. Menyebalkan. Saat bersalaman dengan ibu, beliau menangis tersedu-sedu. Saya pikir saya juga akan menagis, tapi ternyata saya masih sanggup menahan nya. Bukan sok tegar, tapi saya hanya tidak bisa menunjukkan rasa sedih saya di depan orang, biarlah hanya saya dan tuhan yang tahu. Tidak hanya ibu, mak anduang, nang susi, tetangga-tetangga di sekitar rumah kami tinggal pun menangis dimalam terakhir itu. Teman-teman saya juga banyak yang menangis. Malam terakhir itu memang penuh air mata.

Setelah acara perpisahan, setelah semua warga pulang, setelah kami selesai beres-beres rumah lagi, sekitar jam 11, saat itu lah malam terakhir kebersamaan kami. Rasanya sungguh aneh dan abstrak. Antara sedih dan senang. Entahlah, saya sendiri bingung menggambarkan perasaan saya saat itu. Saat itu, saya berharap, itu bukanlah malam terakhir kebersamaan kami.

Malam itu, kami mengadakan semacam makrab. Namun, lewat kertas dan pena. Semua kami menulis tentag teman kami di sebuah kertas. Kertas yang sudah ada nama pemiliknya, digilir, sehingga kertas tersebut diisi oleh semua teman-teman kita. Tidak ada batasan dalam mengisi kertas tersebut. semua orang berhak mengisi tentang apa yang mereka inginkan. Mau curhat, mau melampiaskan sakit hati, ataupun mau mengungkapkan cinta juga boleh.

Nah setelah sekian lama menggilir kertas, dan saya juga telah mengisi kertas teman-teman saya, teng tereng tereeeeng, kertas saya yang tadinya kosong kembali pada saya dengan banyak tulisan dengan berbagai macam jenis tulisan dan penuh warna.
Mau tau apa yang mereka tulis tentang saya. Ini dia :

Yang pertama nulis :
“ >> suka ngigau :p , ga tegaan… “

(saya rasa saya tau siapa yang nulis ini. Yang tau kalau saya tidur suka ngigau ya teman sekamar saya, dan yang nulis ini adalah si sally selalu sendiri. Setidaknya ngigau saya tidak se toa suaranya yang mnggema ke ujung nagari itu. But, I will miss this toaaaa, gak ada dua nya :) )

Kemudian dilanjutkan dengan tulisan :
“ ngigau upeh.. 1. Astagfirullah
2. hahahahaa
3. manga ko…
4. dll.
Lanjutkan PEH … !!!
Jangan lemot jo lai nak peh, lebih buka hati :* “

(Hhhmmmm, keparaaaat mah. Apa-apan ini, pada buka aib semua. Terkutuk kalian. Ulah siapa lagi ini kalau bukan tante anggri. Kayak dia gak suka ngigau ajah, suka kentut pulak malah. Hmm, tapi terimakasih ya tante anggi, sudah membuka aib saya, sudah mau dengar curhat saya, suadah menjadi sahabat saya. Aku akan sangat merindukan buble pop kamu anggi, juga personil kamar 29. Miss youuuu :*.

Selanjutnya ada yang nulis :
“ ulfa cukup penyabar … belajar banyak dari ulfa sebenarnya (diam-diam) “

(Haha, saya tidak menyangka ada juga orang yang belajar dari saya, padahal saya ini apalah, karupuak yang kalau dimakan badaruak. Tapi terimakasih untuk tulisan nya, ami. Sebenarnya yang terjadi, ulfa lah yang banyak belajar dari ami. Love you :*)

Kemudian dilanjutkan dengan tulisan tinta merah :
“ ulpeh simatupang, belajar gitar yang rajin, besok kita ujian, semoga diterima diperguruan tinggi, hahaha (geje bgt loch cemunguth). “

(Siapa lagi yang bikin ini kalau bukan guru gitar saya, om jeng febriyan. Terimakasih yan om atas pelajaran gitarnya. Lagu om yan bagus. Dulu yang Cuma bisa nge jreng-jreng gitar, sekarang juga Cuma masih bisa nge jreng dengan sedikit kunci yang diajarkan, setidaknya satu dua lagu lewatlah, lewat depan bukan lewat belakang, *aseeeh, kan iko loh :)

Seterusnya, ada yang nulis :
“ulfa ~> orangnya pendiam tapi sering ngelamun. Emangnyo lagi menghayal atau tidur, lanjutkan.. haaa..! “

(terlalu banyak orang yang bilang saya pendiam. Mungkin karena belum kenal dekat saja. Coba kalau sudah kenal lebih dekat, pasti salah kira. Biasanya sih itu yang terjadi. Banyak orang terkecoh dengan tampang saya yang sering ngelamun dan pendiam. Hehe, lanjutkan ngelamun :)

Tulisan dengan tenta merah selanjutnya :
“ Kalau ngigau --> punya teman --> - ketua –deo “

(saya yakin ini orang baca dua komen teratas, kemudian dia tau saya suka menggigau. deo dan ketua juga suka menggigau. Ternyata saya tidak sendiri, masih banyak teman yang lain. Huh, mari kita lanjutka menggigau! Hidup ngigau! #apadeeeh :)

Dilanjutkan dengan tulisan tinta hitam :
“ Jan suko manuang2 surang ndak faa.. tasapo beko… hehehe. Tapi wak salut, ulfa yo rajin, apo karajo selalu salasai “

(hmmm, bukan saya suko ngelamun atau manuang2, saya hanya merenung, memikirkan masa depan *assiik* yah, saya memang suka merenung, baa dong, sudah terlanjur pun. Wah, saya sangat senang apabila ada yang mau menyapa saya :). Pesan orang tua saya, kalau ngarajoan sesuatu itu harus sampai salasai, usahakan jangan sampai berhenti di tengah jalan, nati terjadi kemacetan. Okeh.. hehe)

Lanjut ke halaman berikut ada yang nulis :
“ – pendiam, cantik..
– gampang marah
Lanjutkan perjuangan mu teman “

( orang yang kesekian bilang saya pendiam. terkadang diam itu lebih mampu mengungkapkan apa yang hati ingin bicara lebih dari ribuan kata. Hehe *sok puitis* . alhamdulillah masih ada yang memuji hasil ciptaan tuhan ini . Ini orang pertama yang bilang saya gampang marah. Jujur saja, saya bahkan tidak tahu bagaimana caranya marah. Marah adalahsalah satu kata yang saya coba hilangkan dari kamus hidup saya. Namun, saya masih bingung kenapa saya dibilang gampang marah. Saya minta maav, apabila saya suka marah. Saya tidak ada maksud untuk marah-marah. Mari sama-sama kita lanjutkan perjuangan kita, teman :)

Nah, ini tulisan yang paling berkesan buat saya :

“ – jujur tidak banyak yang bisa saya bahas, soalnya bicara aja cuman 1 x dalam 40 hari. Insyaallah…. “

( *terdiam* jujur, saya juga tidak mau memungkiri bahwasanya saya tahu siapa yang menulis ini. Saya tidak menyangka dia juga menyadari bahwa ternyata kita hanya bicara satu kali selama 40 hari. Itu pun karena kita satu motor, waktu itu saya diboncengi dia ke masjid menghadiri sebuah acara. Andai saat itu saya tidak satu motor dengan dia, mungkin hingga saat ini saya tidak pernah berbicara dengan dia. aneh memang. Satu rumah, tiap hari ketemu, tapi gak pernah saling bicara, hanya saling menatap. Mungkin, belum takdirnya tuhan kita bisa saling berbicara, insyaallah suatu saat, entahlah. Bagi saya, dia sosok yang misterius, sering ilang-ilang timbul. Entahlah, saya rasa juga tidak banyak yang bisa saya bahas tentang dia. satu hal, dia ibarat pahlawan saat kami kekurangan kendaraan saat di lokasi kkn. Dan satu yang pasti tentang dia yang bisa saya gambarkan dibalik sosoknya yang misterius adalah, dia mempunyai senyuman yang manis nan kamek. Naimul qisman. jujur, saya suka senyum indahnya  )

Dilanjutkan dengan tulisan yang ada didalam kotak :
“ Tertutup “

( hanya satu kata, tertutup. Lantas saya harus buka-bukaan gitu. Ini apa yang tertutup? Nanti kalau saya buka-bukaan banyak yang komplen pulak. Hehe. Saya juga tidak tahu apa iya saya tertutup. Yang jelas memang hingga saat ini belum ada yang bisa membukanya. Tapi kalau ada orang yang dengan ikhlas hati dan tentu dengan izin allah ingin membukanya, pasti akan saya buka. Saya hanya berusaha menjadi orang yang flexible :)

Disebelahnya, ada yang nulis :
“ senang bisa menjadi teman anda :) “

( saya apalagi, sangat senang bisa menjadi teman anda :)

Dilanjutkan dengan tulisan :
“ senang bisa kenal kamu ulfa.. sering-sering main bareng ntar yaa … “

( saya juga sangat bahagia pernah menjadi bagian dalam hidup kamu… saya harap kebersamaan kita tidak selesai disini, akan ada kelanjutan dari kisah yang telah kita buat. Saya memag hobi main dan jalan-jalan. Kita pasti bakal sering main bareng :) insyaallah. Miss youuu :*)

Dibawahnya ada yang nulis :
“ upeeh.. orang nya baik. Nice to know you.. “

( Alhamdulillah, masih ada orang yang bilang saya baik, padahal saya sudah berusaha menjadi orang jahat, mungkin saya memang tidak berbakat menjadi orang jahat, hehe. Saya sangat senang bisa berkenalan dan menjadi teman kamu :)

Dilanjtkan tulisan yang di beri pagar :
“ ondee… takajuik2 ambo malam mandanga suaro gigi bunyi2 – pengen tinggi kek upeh :) “

( satu lagi personil kamar 29 yang membeberkan aib saya, dan saya tau siapa orang nya, yang selalu ngomong pengen tinggi tentunya dia si mbak dewira. Mbak wira orang kesekian yang mintak ketinggian badan saya. Saya sudah bilang, ambillah tinggi badan saya kalau mau. Tapi yah, gak jadi juga kan diambil. Walaupun kecil kan mbak wira imut-imut, sini mbak wira aku peluuuuuk :* big huuug buat mbak wiraa :*** )

Dilanjutkan dengan tulisan warna ungu :
“ upeh.. kamu kayaknya kelebihan kalsium deh.. hidup ipeh !!! pilih ipeh !!! “

( upeh, bukan ipeh. Ulfa, bukan upeh. Whatever lah. Hmm, mungkin kalsium ini yang bikin saya tonjang kayak gini. Seperti nya ini orang cocok buat jadi tim sukses saya. *emang saya lagi kampanye apa? Ohhh, mungkin mengkampanyekan diri mencari pacar iya. Hahaha, ayoo pilih upeeeh *apadeeeh gajeee :
)
Ada tulisan nyempil di halam ini :
krek krek . Love you :) “

( love you toooooooooooo kak ikaaaaaa :**. Terimakasih telah menjadi kakak sayaa yang mengerti saya, dengerin curhat saya, dan dewasa dalam menyikapi masalah. Aku sukaaa senyuum pepsodent kakaaak. Kakaaak, aku pasti akan sangat merindukan senyum kamu yang kamek itu. Bantu cari in ya kak.. hahaha :p )

Dan ada satu tulisan nyempil lagi dihalaman sebelumnya :
pendiam, gak bayak coment “

( baiklah, saya juga tidak banyak komentar. Mungkin diam dan tersenyum lebih sanggup berkata :)

Begitulah tulisan mereka tentang saya. Namun, apapun yang mereka tulis tentang saya, tidak akan mengurangi rasa syukur saya pernah berkenalan dengan mereka. terimakasih untuk setiap kata yang teman-teman tulis untuk saya. Satu kata yang teman-teman tulis sangat berarti buat saya.

40 hari, walaupun sebentar, namun buat saya meninggalkan ribuan kenangan. Terimakasih telah menjadi bagian dari hidup saya. Bagi saya teman-teman seperti sebuah keluarga baru yang telah menemani perjalanan hidup saya.
Bagaimana pun hubungan kita kedepannya, teman-teman adalah sejarah indah yang telah terukir dalam kisah hidup saya. Love you all. Miss you :)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2009 welcom to ulfa's journal. Powered by Blogger
Blogger Templates created by Deluxe Templates
Wordpress by Wpthemesfree