Jumat, 08 Februari 2013

hati dan sistem kuantum

kehidupan itu seperti teori fisika kuantum. selalu ada probabilitas dalam setiap kejadian. hanya saja peluang itu tidak muncul dengan sendirinya. kita tidak pernah tahu angka berapa yang akan mucul jika kita melempar dadu. namun, setiap angka pada dadu, baik 1,2,3,4,5 ataupun 6 mempunyai peluang yang sama untuk setiap kejadian apabila dadu diundi.
begitu juga kehidupan. selalu ada peluang apapun dalam setiap proses yang kita lalui. bagaimana peluang itu bisa muncul, hal tersebut tergantung kepada usaha yang kita lakukan. layaknya pelemparan dadu, semakin banyak kita mencoba mengundi, semakin banyak peluang munculnya angka yang diinginkan. ini diibaratkan sebagai uasaha kita untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. apapun nanti yang didapatkan, selalu ada kemungkinan untuk sesuatu yang kita harapkan. terlebih diimbangi usaha dan doa.

saat belajar kuantum, dosen saya mengutip perkataan seorang ahli fisika, maav saya lupa nama beliau. dia mengatakan, "hati manusia meruapakan sistem kuantum paling sederhana yang pernah ada". kalimat yang sederhana namun penuh makna. bagaimana ilmu fisika sangat mempunyai keterkaitan dengan kehidupan kita. karna fisika bukan hanya sekedar rumus, namun ilmu fisika mengungkap misteri alam dan jagat raya.

bagaimana hati bisa dikatakan sistem kuantum paling sederhana?
bedahalnya dengan fisika klasik yang berbicara mengenai dunia makro, dalam fisika kuantum, kita membahas tentang sesuatu yang bersifat mikro. sesuatu yang bersifat mikro tersebut bisa berukuran sampai sepuluh pangkat minus 31 atau bahkan lebih kecil. bisa bayangkan sekecil apa benda yang akan dipelajari. sesuatu yang bahkan tidak bisa dibayangkan wujudnya seperti apa. tapi tahukan kalian, sesuatu yang sangat kecil itu bisa mempunyai energi yang bahkan bisa meluluhlantahkan dunia dalam sekejap. seperti kota nagashima dan hirosaki yang hancur dalam hitungan detik saat perang dunia ke dua.

bagaiman kemudia para saintist mempelajari sesuatu yang bersifat mikro ini. inilah yang mendasari teori fisika kuantum atau mekanika kuantum. sesuatu yang tidak bisa dijelaskan seperti apa bentuk dan sifatnya secara pasti. untuk menemukannya para ilmuwan menggunakan probabilitas atau kemungkinan dari setiap kejadian yang terjadi.
nah, begini jugalah dengan hati kita. kita tidak bisa memprediksi bagaimana keadaan hati seseorang. tapi tentu kita bisa memprediksi nya melalui sifat dan gejala yang ditunjukkannya. misalkan, seseorang yang sedang tertawa pastilah kita beranggapan dia sedang bahagia. namun, siapa yang tahu apa yang sedang dirasakannya. bisa saja dia sedang bersedih, tetapi menunjukkan gejala bahagia.
ya, kita hanya bisa memprediksi hati seseorang, namun yang mengerti apa yang dirasakannya tentulah hanya dia dan tuhan.
korelasi yang saya rasa sangat sederhana. namun kita tidak menyadarinya.

hal tersebut hanya secuil dari korelasi antara fisika dan kehidupan.
fisika kuantum memberi kesan bahwa alam ini probabilistik atau acak, hal ini disadari oleh einstein, namun hal ini juga membuatnya resah. sebagai penolakan, konon einstein pernah berkomentar, "tuhan tidak sedang bermain dadu" atau "tuhan tidak berjudi"

semua hanya tergantung bagaimana kita menyikapi setiap ilmu yang kita pelajari saling berkaitan bahkan tak ayal terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

nb: penjelasan tentang teori fisika kuantum yang sebenarnya tidaklah segamblang ini. ini hanya tampak luar saja. jika ingin mendalami, bersiaplah untuk segala kemungkinan yang terjadi. hahahaaha

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Dr. Dian fitryani, M.Si.. itu nama dosennya.. :)

Posting Komentar

 
Copyright 2009 welcom to ulfa's journal. Powered by Blogger
Blogger Templates created by Deluxe Templates
Wordpress by Wpthemesfree