u : tidak lah aku berfikir lebih
membayangkan nya saja
aku pun merasa tak pantas
memangnya siapa lah aku ini
hanya seorang manusia biasa
yang punya sebongkah rasa
untuk ku beri seutuhnya
pada seorang manusia
yang mau menggali bongkahan ini
tapi apa
apa bongkahan ini sudah menjadi beku
hingga terlalu susah untuk dicairkan
jadi apa yang harus aku lakukan
sudah lelah rasanya aku menati mu
y: bukan, bukan itu
kau terlalu naif kuno
selalu menganggap rendah diri
padahal kau tahu
disini aku menunggu mu
disini aku selalu melihatmu
memandang mata bulat mu
kau tahu,
bongkahan itu bahkan sudah aku lelehkan
tapi apa,
hanya saja kau tak pernah sadar
kau terlalu asik dengan dunia mu sendiri
hingga kau tak sadar ada seseorang disini
yang selalu menatapmu dan menunggu hadirmu
Senin, 24 September 2012
kisah pelantikan genta setahun yang lalu
hari jumat sabtu minggu (20,21,22 sept 2012) kemaren ini, calon anggota genta resmi dilantik. sayang saya tidak ikut di acara pelantikan mereka, karena satu dan dua hal.
cerita tentang pelantikan, saya jadi ingin kembali ke masa lalu, me resonansi memori tentang cerita pelantikan setahun yang lewat
saya ingat, setelah pulang dari pelantikan, saya sempat membuat notes di facebook saya waktu itu. isinya kisah perjalanan pelantikan saya dan teman teman saya.
saya mau post disini juga lah notes saya itu, sekalian mengenang momen trio kwek kwek itu. hahaha.
enjoy my story.
eng ing eeeeeng teng tereeng tereeeng ~~~~~ hahahahaa
judul entri saya waktu itu adalah :
" jalan jalan 232425 09 2011"
Setelah lama istirahat memulihkan tenaga dan berhubung hari ini tidak ada deadline tugas, daripada bengong gag jelas, aku mau cerita dikit lah tentang pelantikan kemaren. Ya, pelantikan untuk menjadi anggota penuh GA. Setelah sekitar tujuh bulan OR, akhirnya tibalah saat pelantikan.
Pelantikan diadakan tanggal 23, 24, 25 september. Sebelumnya, kami para caang yang akan dilantik dibagi menjadi empat kelompok. Ternyata aku berada dikelompok dua yang di ketuai si dedy. Awalnya kami sekelompok ada berlima orang, yaitu dedy, aku, feby, Diana dan bae. Waw, teman teman dengan postur tubuh yang keren. Tapi ternyata semua berubah. Dua orang dari kami ternyata ada yang mengundurkan diri. Menjelang beberapa hari sebelum pelantikan si bae dan Diana mengundurkan diri.
aku sempat sedih dan kecewa. Apa segitu aja semangat mereka. Apa mereka tidak ingat perjuangan kita bersama sama selama ini. Tapi apapun yang terjadi, aku yakin mereka punya alas an sendiri atas pilihan mereka. mungkin mereka berfikir itu adalah jalan terbaik untuk mereka. bae dan Diana, apapun yang terjadi pada kalian aku akan selalu mendukung kalian. Yang penting kita tetap bersahabat dan bisa berkumpul bersama sama.
Oke, kembali ke pelantikan. Berhubung dua orang teman kami mengundurkan diri, jadilah anggota kelompok aku jadi tiga orang saja. Aku, dedy dan feby. (Dan kepada kedua orang ini lah aku menggantungkan nasib ku). Rasanya kami seperti trio kwek kwek saja. Teman2 tentu ingat trio kwek kwek. Bagi teman2 yang tidak tahu, oh cobalah ingat kembali masa kecil teman teman. Masi tidak ingat? Googling aja kali ya.
Aku sempat khawatir dengan keadaan ini. Apa kami sanggup menyiapkan semua peralatan yang disuruh. Tapi ternyata kami sanggup. Bahkan si eby rela merogoh saku bapaknya untuk membeli kompor gas portable hanya untuk acara pelantikan ini. Dan si dedy, walaupun terkesan cuek, namun, di menit menit terakhir dia mampu mendapatkan semua peralatan yang semula sulit untuk di dapatkan. Salut deh buat dedy. Ya gag by?hahaha.
Akhirnya sore jumat yang mendung dan sejuk dengan semilir angin sepoi sepoi, kami berkumpul di pkm. Semua peralatan kami dikumpulkan. Oh ternyata masih ada satu hal yang kami lupakan, yaitu gallon. Setalah berfikir keras, akhirnya kami memutuskan meminjam gallon teman. Menjelang maghrib aku dan feby pun pergi menjemput gallon ke kost teman ku di pasar baru. Setelah sempat sholat maghrib disana, kami pun kembali ke pkm. Segampang itu kah? Tentu tidak. Di permulaan malam itu, kami berjalan menyusuri pasbar dan jamsek untuk mencari depot air minum, karena gallon yang kami pinjam kosong alias tidak ada airnya. Setelah terus berjalan, akhirnya kami menemukan depot air minum. Langsung lah kami mengisi gallon. Dan ternyata gallon yang berisi air itu cukup berat bagi kami. Si abang gallon sempat merasa kasihan melihat kami sampai akhirnya dia menawarkan menolong kami mengantarkan gallon itu. Sejenak kami bersyukur. Ya, hanya sejenak. Karena begitu si abang tahu tujuan kami adalah pkm, si abang tersebut bilang kalo dia tidak tahu pkm. Hening. Dia pikir tujuan kami dekat2 situ. Walaupun kami menunjukkan jalan menuju pkm, si abng bilang ia tidak bisa, karena gallon pelanggan nya pun telah menanti. Tapi si abng masih berbaik hati mau membawakan gallon ke seberang jalan tempat kami menunggu angkot. Makasi abang, kelak bersua di surga saja kita ya bang. Yang paling menyebalkan itu adalah sopir angkot. Tak satupun sopir angkot yang lewat malam itu merasa kasihan pada kami. Tidak ada yang mau mengantarkan kami ke pkm. Ya ampun, jangan sampai gara gara gallon kami tidak jadi dilantik. Sekian lama menunggu, ternyata pahlawan putih kami, bus kampus melintas dan berhenti di depan kami. Saking gembiranya, kami mampu mengangkat gallon sampai ke atas bus. Dan perjalanan meminjam gallon pun berakhir indah di pkm.
And next is show time. What show? Drama. Setalah makan malam, kami dipersilahkan untuk menampilkan drama. Drama yang sebelumnya sudah kami persiapkan dan kami sudah latihan sebanyak dua kali. Jangan tanyakan peran ku. Karena disini aku hanya menjadi diri ku sendiri. Tidak, aku tidak pernah suka dan tidak akan pernah bisa berakting. Walaupun sempat gonta ganti pemain, bahkan menjelang tampil masih ada teman yang tidak tahu berperan sebgaia apa, namun drama kami lumayan sukses. Buktinya para penonton tertawa dan bahkan meminta adegan iwil di ulangi. Salut banget buat acting iwil deh. Oiya, sebelum drama, kami sempat diberi makanan penutup untuk menghangatkan badan kami. Jangan pikirkan buah yang segar, ini lebih segar dari itu. Cukup segar sampai membuat kaki kami panas.
Malam semakin dingin, kami pun di suruh tidur di musola pkm. Sampai akhirnya kami dibangunkan ( per kelompok. Setiap kelompok yang dipanggil di suruh keluar musola dan entah apa selanjutnya yang terjadi. Sampai akhirnya giliran kelompok ku. Aku menduga ini seperti malam inisiasi. Kami diberi password yang sama seperti malam inisiasi (aku curiga, jangan2 tiap tahun passwordnya ini terus) dan kami disuruh jalan menuju lapangan basket. Sampainya dilapangan aku haya ditanya tanya dan diberi nasehat dan pengarahan. Hanya itu saja. Tidak ada mentos dan pil kabe. Entah malam apa ini namanya. Mungkin bisa dibilang itusiasi. malam itu tidak terlalu lama. Beberapa saat setelah itu, kami semua kembali istirahat ke pkm. Di jalan menuju pkm, ada peristiwa menabjukkan. Kami melihat bintang jatuh. Baru kali ini aku melihat bintang jatuh seperti yang di filem filem itu. Oh begitu indah. Walau terdengar bodoh, aku pun sempat berdoa berharap dikabulkan. Hahaha.
Alhamdulillah aku sempat tertidur dan terbangun saat subuh memanggil. Setelah shalat subuh dan mengganti baju berwarna hijau, kami disuguhi sarapan pagi, yaitu lari dari pkm ke lapangan futsal. Demi tuhan, aku benci disuruh lari. Dari smp sampai sekarang, aku sudah terbiasa berlari, berkejar kejaran dengan satpam yang menutup pintu pagar. Karena itu, sekalinya disuruh, aku benci berlari. Aku pun hanya berjalan bersama si dedew. Untunglah dia juga tidak suka lari, jadi aku punya teman berjalan.
Setelah sarapan, kami diberi makan pagi sebungkus lontong. waw, kami senang diberi makan pagi lontong, namun, aku sempat curiga, kenapa lontong? Dan kemudian pada akhirnya kecurigaan aku terbukti. Untuk itu teman, sebelum makan lontong pikirkan lah dulu apa yang akan terjadi sesudahnya. Aku beri sedikit bocoran, setelah makan lontong perut akan menjadi kenyang dan itu adalah bencana. Selebihnya temukanlah jawaban kalian sendiri dan buktikan lah sendiri. Maka kalian akan percaya bahwa aku tidak berbohong.
Setlah makan, kami di suruh jalan menuju tempat pelantikan dengan berjalan perkelompok. Sampai akhirnya giliran kelompokku. Kira kira kami memulai perjalanan sekitar jam 9. Disinalah semua bermula. Dengan satu ransel yang cukup berat di pundak, satu plastic barang bawaan, aku dan dua teman ku memulai perjalanan kami dengan menuruni bukit di belakang asrama. Kami melewati jalan setapak yang menurun yang disekeliling nya ditumbuhi ilalang dan tumbuhan sejenisnya. Sampai akhirnya kami sampai di posko satu yang terletak di sekitar sawah. Sampai di posko satu, aku masih berfikir, waw rute yang lumayan keren. Disini kami disuruh membuat yel yel. Kami tidak terlalu lama di posko ini. Dari sini kami disuruh lanjut ke posko dua dengan petunjuk jalan yang diberikan.
Kami terus berjalan mencari posko dua. Di perjalanan, kami dihadapkan dengan jembatan yang, yah lumayan mengerikan menurut ku. Setelah memberanikan diri, kami pun melewati jembatan. Waw, sensasi nya luar biasa. Seperti berjalan disaat gempa. Sensasi yang cukup membuat kami sedikit histeris terlebih saat kami berselisihan dengan mobil. Dan kami pun berhasil melewati jembatan dan meneruskan perjalanan. Terus dan terus, kami pun tidak kunjung menemukan PLTA (petunjuk perjalanan kami). Karna kelelahan, kami memutuskan untuk istirahat dan makan jagung. Kenapa jagung? Karena yang ada di warung itu Cuma jagung rebus. Kami juga memesan teh manis panas, untu menambah stamina lah. Hahaha, cukup lama kami istirahat dan maota sama apak apak kadai. Namun, kami ingat harus meneruskan perjalanan. Setelah merasa cukup, kami pun melanjutkan perjalanan. Tak lama berjalan, kami pun menemukan PLTA dan waaaw, kami harus menaiki tangga dengan kemiringan nyaris 90 derajat dengan jumlah anak tangga sekitar 400-500 anak tangga.
Tanpa ragu, kami pun menaiki satu persatu anak tangga. Di seperempat jalan kami berhenti. Disana kami melihat dinding yang ada lukisan nama nama orang yang sepertinya mereka pernah kesana. Si dedy pun tak mau ketinggalan. Dia pun menuliskan namanya dan nama feby disana. Nama ku? Mana sudi dia menulis. Ternyata omongan bae tentang penangkal nyamuk benar. Setidaknya itulah yang terjadi disini. Kemudian kami terus berjalan menyusuri anak tangga demi anak tangga. Dari bawah kami melihat sekelompok manusia sedang duduk di puncak sana. Sepertinya itu teman kami dari kelompok satu, dan sepertinya disana itulah posko dua. Terus berjalan, tak lama kami diteriaki sama kak ira cantik kalo kami salah jalan. Posisinya begini, diantara tangga kiri dan kanan ada sebuah gelondongan pipa yang berisi air. Kami berjalan di tangga sebelah kanan. Dari atas, kami disuruh turun dan pindah ke tangga sebelah kiri. Demi tuhan, apa lagi ini, padahal kami sudah setengah jalan. Kami sempat berfikir kami dikerjai. Maka terus saja kami berjalan. Namun teriakan itu tak berhenti, smapai akhirnya si pransiska yang teriak, barulah kami percaya. Oh tuhan, dengan pasrah kami turun kembali. Namun, si dedy menemukan jalan cepat. Kami melewati bagian bawah gelondongan pipa dengan setengah membungkuk. Setelah berhasil kami pun terus berjalan. Sampai dua pertingga tangga, kami berhenti. Pemandangan yang terhampar sangat indah. Kami melihat asrama unand dan gedung yang ternyata adlah rektorat. Setelah cukup lama berhenti, kami terus menaiki anak tanggga dengan nafas tersenggal senggal sampai akhirnya kami sampai di puncak gunung. Hufh. Sungguh melelahkan.
Namun, kelelahan kami seperti terlupakan dengan disuguhi pemandangan yang subhanallah, luar biasa indah. Kami terdiam, seolah asyik dengan fikiran masing-masing. Kenapa? Karena kami melihat bukit yang diatasnya tertata dengan rapi gedung gedung yang megah, sedang di bawahnya terhampar sawah hijau bergandengan dengan sungai berbatu yang dialiri air yang segar dan dipagari rumah rumah mungil yang asri. Baru kali ini aku melihat unand dari bukit yang lain. Dari sini terlihat jelaslah kalo unand terletak di bukit. Dan rasanya sekarang aku mengerti kenpa unand menjadi universitas termegah se asia tenggara. Namun, ada satu hal yang kami sesali, kenapa diantara kami tidak ada yang bawa kamera!! Kenapa tidak bilang pemandangannya sebagus ini. Tak ada yang sempat kami abadikan. Ah, biarlah, yang penting semua sudah terekan jelas di memori kami masing-masing.
Setelah sekian lama termangu, kami kembali berhadapan dengan kakak2 yang dituakan. Disini ada kak ira, kak ijah dan bg nanda. Hanya bermain main seputar ilmu pengetahuan sebentar, kemudian kami disuruh lagi berjalan menuju entah kemana. Baru beberapa meter, kaki ku kram dan si eby harus kebali ke posko dua untuk meminjam balsam. setelah pulih, kami pun terus melanjutkan perjalanan. Didekat kami duduk untuk memulihkan kaki kram tadi, ada sekelompok mahasiswa stikes yang mengadakan acra outbond sedang berfoto-foto. Kamipun diajak mereka untuk berfoto. Kami pun berfoto bersama mereka.keudian, dari sini kami melewti aliran arus air. Jujur, aku bingung bagaimana cara mendeskrikpsikan perjalanan ini. Semua terasa mengejutkan dan mengagumkan. Kaget ternyata rute yang kami tempuh masih sangat jauh. Kami harus melewati jalanan di tepi selokan aliran air. Di satu sisi air aliran air, sementara disisi lain, terkadang jurang yang dalam, terkadang rermputan. Takut? Ya aku sempat takut. Namun entah kenapa rasa takut itu menguap dan yang ada hanya kemauan dan sedikit keberanian semoga cepat sampai di tempat pelantikan. Namun tak kunjung ada tanda tanda tempat tujuan. Sampai akhirnya kami menemukan warung dan memutuskan untuk istirahat. Seperti biasa, kami memesan teh manis panas lagi. Saat itu sudah pukul satu lewat. Kami pun belum makan siang. Hanya makan lontong tadi pagi. terbukti kan, kenapa tadi lontong. inilah jawabannya.
Setelah cukup lama istirahat, kami bertemu kelompok tiga. Setelah maota agak sebentar, aku dan teman sekelompok ku memutuskan melanjutkan perjalanan. Giliran kelompok tiga yang istirahat. Kami pun berpisah kembali. Diperjalanan selanjutnya kami bertemu bule dan teman Indonesia nya. Setelah sempat berkenalan, kami pun jalan beriringan bersama si bule da temannya. Lumayan menghilangkan penat lah. Berjalan dan terus berjalan, sampai akhirnya kami bertemu jembatan yang mengerikan, seperti jembatan bunuh diri di amerika serikat. Di satu sisinya jurang yang luas, sisi lainnya aliran air yang deras. Waaaw, kereeen banget lah.
Ini pertama kalinya aku melihat jembatan seperti ini secara langsung. Entah seberapa tingginya, pokonya tinggi dan panjang dan kalo jatuh bisa bertemu maut lah. Disini kami bertemu vita, ora dan kak leni. Disini kami sempat berfoto foto. Ah senangnya, karena akhirnya kami bisa berfoto, walau sebentar aja. Disini kami juga dibolekan main air. Airnya sejuk dan dingin , segar banget. Dengar dengar kabarnya sih, sendalnya ora sempat hanyut disini. Kasihan sandal ora. Semoga kalian bersua disana. Sementara kami istirahat, sibule pun meneruskan perjalanannya. Kami pun berpisah.
Baru puas istirahat sebentar, kami disuruh kembali melanjutkan perjalanan. Yah, padahalkan masih mau berlama lama disini. Tapi ya sudahlah, perjalanan pun masih panjang. Dari posko ini menuju tempat selanjutnya, kami ditemani sama kak ijah. Mereka bilang, supaya kami gag terlalu lama dijalannya. Akhirnya kami jalan berempat. Kak iajh jalannya cepat banget. Kami sampai ketinggalan dibelakang. Setelah terus berjalan dan berjalan menyusuri bukit dengan disuguhi pemandangan yang subhanallah indah, kami pun akhirnya sampai di tempat pelantikan. Dan taukah teman apa nam tempat itu. Ternyata namanya patamuan. Suatu daerah yang masih wilayah kota padang, namun, belum terjamah sedikitpun. Untuk menuju tempat didirikannya tenda pun, kami harus melewati waduk atau bendungan. Ternyata daerah ini dinamakan patamuan, karena disini ada dua aliran sungai yang bertemu menuju satu aliran. Tempat yang ternyata sangat jauh dari dugaan ku semula, yaitu di batu busuk belakang kampus.
Kami sampai di tempat tujuan akhir ini sekitar pukul setengah tiga siang . Mungkin bagi sebagian orang perjalanan ini adalah hal biasa bahkan membosankan. Namun, bagiku ini perjalanan menyusuri alam terindah dan pertama bagi ku. . Perjalanan menuju tempat pelantikan mungkin sudah berakhir, namun tidak dengan “penderitaan” kami. Masih banyak hal yang masih harus kami lalui. Dan penat pun masih akan terus berlanjut…….
*iseng iseng ngepost*
cerita tentang pelantikan, saya jadi ingin kembali ke masa lalu, me resonansi memori tentang cerita pelantikan setahun yang lewat
saya ingat, setelah pulang dari pelantikan, saya sempat membuat notes di facebook saya waktu itu. isinya kisah perjalanan pelantikan saya dan teman teman saya.
saya mau post disini juga lah notes saya itu, sekalian mengenang momen trio kwek kwek itu. hahaha.
enjoy my story.
eng ing eeeeeng teng tereeng tereeeng ~~~~~ hahahahaa
judul entri saya waktu itu adalah :
" jalan jalan 232425 09 2011"
Setelah lama istirahat memulihkan tenaga dan berhubung hari ini tidak ada deadline tugas, daripada bengong gag jelas, aku mau cerita dikit lah tentang pelantikan kemaren. Ya, pelantikan untuk menjadi anggota penuh GA. Setelah sekitar tujuh bulan OR, akhirnya tibalah saat pelantikan.
Pelantikan diadakan tanggal 23, 24, 25 september. Sebelumnya, kami para caang yang akan dilantik dibagi menjadi empat kelompok. Ternyata aku berada dikelompok dua yang di ketuai si dedy. Awalnya kami sekelompok ada berlima orang, yaitu dedy, aku, feby, Diana dan bae. Waw, teman teman dengan postur tubuh yang keren. Tapi ternyata semua berubah. Dua orang dari kami ternyata ada yang mengundurkan diri. Menjelang beberapa hari sebelum pelantikan si bae dan Diana mengundurkan diri.
aku sempat sedih dan kecewa. Apa segitu aja semangat mereka. Apa mereka tidak ingat perjuangan kita bersama sama selama ini. Tapi apapun yang terjadi, aku yakin mereka punya alas an sendiri atas pilihan mereka. mungkin mereka berfikir itu adalah jalan terbaik untuk mereka. bae dan Diana, apapun yang terjadi pada kalian aku akan selalu mendukung kalian. Yang penting kita tetap bersahabat dan bisa berkumpul bersama sama.
Oke, kembali ke pelantikan. Berhubung dua orang teman kami mengundurkan diri, jadilah anggota kelompok aku jadi tiga orang saja. Aku, dedy dan feby. (Dan kepada kedua orang ini lah aku menggantungkan nasib ku). Rasanya kami seperti trio kwek kwek saja. Teman2 tentu ingat trio kwek kwek. Bagi teman2 yang tidak tahu, oh cobalah ingat kembali masa kecil teman teman. Masi tidak ingat? Googling aja kali ya.
Aku sempat khawatir dengan keadaan ini. Apa kami sanggup menyiapkan semua peralatan yang disuruh. Tapi ternyata kami sanggup. Bahkan si eby rela merogoh saku bapaknya untuk membeli kompor gas portable hanya untuk acara pelantikan ini. Dan si dedy, walaupun terkesan cuek, namun, di menit menit terakhir dia mampu mendapatkan semua peralatan yang semula sulit untuk di dapatkan. Salut deh buat dedy. Ya gag by?hahaha.
Akhirnya sore jumat yang mendung dan sejuk dengan semilir angin sepoi sepoi, kami berkumpul di pkm. Semua peralatan kami dikumpulkan. Oh ternyata masih ada satu hal yang kami lupakan, yaitu gallon. Setalah berfikir keras, akhirnya kami memutuskan meminjam gallon teman. Menjelang maghrib aku dan feby pun pergi menjemput gallon ke kost teman ku di pasar baru. Setelah sempat sholat maghrib disana, kami pun kembali ke pkm. Segampang itu kah? Tentu tidak. Di permulaan malam itu, kami berjalan menyusuri pasbar dan jamsek untuk mencari depot air minum, karena gallon yang kami pinjam kosong alias tidak ada airnya. Setelah terus berjalan, akhirnya kami menemukan depot air minum. Langsung lah kami mengisi gallon. Dan ternyata gallon yang berisi air itu cukup berat bagi kami. Si abang gallon sempat merasa kasihan melihat kami sampai akhirnya dia menawarkan menolong kami mengantarkan gallon itu. Sejenak kami bersyukur. Ya, hanya sejenak. Karena begitu si abang tahu tujuan kami adalah pkm, si abang tersebut bilang kalo dia tidak tahu pkm. Hening. Dia pikir tujuan kami dekat2 situ. Walaupun kami menunjukkan jalan menuju pkm, si abng bilang ia tidak bisa, karena gallon pelanggan nya pun telah menanti. Tapi si abng masih berbaik hati mau membawakan gallon ke seberang jalan tempat kami menunggu angkot. Makasi abang, kelak bersua di surga saja kita ya bang. Yang paling menyebalkan itu adalah sopir angkot. Tak satupun sopir angkot yang lewat malam itu merasa kasihan pada kami. Tidak ada yang mau mengantarkan kami ke pkm. Ya ampun, jangan sampai gara gara gallon kami tidak jadi dilantik. Sekian lama menunggu, ternyata pahlawan putih kami, bus kampus melintas dan berhenti di depan kami. Saking gembiranya, kami mampu mengangkat gallon sampai ke atas bus. Dan perjalanan meminjam gallon pun berakhir indah di pkm.
And next is show time. What show? Drama. Setalah makan malam, kami dipersilahkan untuk menampilkan drama. Drama yang sebelumnya sudah kami persiapkan dan kami sudah latihan sebanyak dua kali. Jangan tanyakan peran ku. Karena disini aku hanya menjadi diri ku sendiri. Tidak, aku tidak pernah suka dan tidak akan pernah bisa berakting. Walaupun sempat gonta ganti pemain, bahkan menjelang tampil masih ada teman yang tidak tahu berperan sebgaia apa, namun drama kami lumayan sukses. Buktinya para penonton tertawa dan bahkan meminta adegan iwil di ulangi. Salut banget buat acting iwil deh. Oiya, sebelum drama, kami sempat diberi makanan penutup untuk menghangatkan badan kami. Jangan pikirkan buah yang segar, ini lebih segar dari itu. Cukup segar sampai membuat kaki kami panas.
Malam semakin dingin, kami pun di suruh tidur di musola pkm. Sampai akhirnya kami dibangunkan ( per kelompok. Setiap kelompok yang dipanggil di suruh keluar musola dan entah apa selanjutnya yang terjadi. Sampai akhirnya giliran kelompok ku. Aku menduga ini seperti malam inisiasi. Kami diberi password yang sama seperti malam inisiasi (aku curiga, jangan2 tiap tahun passwordnya ini terus) dan kami disuruh jalan menuju lapangan basket. Sampainya dilapangan aku haya ditanya tanya dan diberi nasehat dan pengarahan. Hanya itu saja. Tidak ada mentos dan pil kabe. Entah malam apa ini namanya. Mungkin bisa dibilang itusiasi. malam itu tidak terlalu lama. Beberapa saat setelah itu, kami semua kembali istirahat ke pkm. Di jalan menuju pkm, ada peristiwa menabjukkan. Kami melihat bintang jatuh. Baru kali ini aku melihat bintang jatuh seperti yang di filem filem itu. Oh begitu indah. Walau terdengar bodoh, aku pun sempat berdoa berharap dikabulkan. Hahaha.
Alhamdulillah aku sempat tertidur dan terbangun saat subuh memanggil. Setelah shalat subuh dan mengganti baju berwarna hijau, kami disuguhi sarapan pagi, yaitu lari dari pkm ke lapangan futsal. Demi tuhan, aku benci disuruh lari. Dari smp sampai sekarang, aku sudah terbiasa berlari, berkejar kejaran dengan satpam yang menutup pintu pagar. Karena itu, sekalinya disuruh, aku benci berlari. Aku pun hanya berjalan bersama si dedew. Untunglah dia juga tidak suka lari, jadi aku punya teman berjalan.
Setelah sarapan, kami diberi makan pagi sebungkus lontong. waw, kami senang diberi makan pagi lontong, namun, aku sempat curiga, kenapa lontong? Dan kemudian pada akhirnya kecurigaan aku terbukti. Untuk itu teman, sebelum makan lontong pikirkan lah dulu apa yang akan terjadi sesudahnya. Aku beri sedikit bocoran, setelah makan lontong perut akan menjadi kenyang dan itu adalah bencana. Selebihnya temukanlah jawaban kalian sendiri dan buktikan lah sendiri. Maka kalian akan percaya bahwa aku tidak berbohong.
Setlah makan, kami di suruh jalan menuju tempat pelantikan dengan berjalan perkelompok. Sampai akhirnya giliran kelompokku. Kira kira kami memulai perjalanan sekitar jam 9. Disinalah semua bermula. Dengan satu ransel yang cukup berat di pundak, satu plastic barang bawaan, aku dan dua teman ku memulai perjalanan kami dengan menuruni bukit di belakang asrama. Kami melewati jalan setapak yang menurun yang disekeliling nya ditumbuhi ilalang dan tumbuhan sejenisnya. Sampai akhirnya kami sampai di posko satu yang terletak di sekitar sawah. Sampai di posko satu, aku masih berfikir, waw rute yang lumayan keren. Disini kami disuruh membuat yel yel. Kami tidak terlalu lama di posko ini. Dari sini kami disuruh lanjut ke posko dua dengan petunjuk jalan yang diberikan.
Kami terus berjalan mencari posko dua. Di perjalanan, kami dihadapkan dengan jembatan yang, yah lumayan mengerikan menurut ku. Setelah memberanikan diri, kami pun melewati jembatan. Waw, sensasi nya luar biasa. Seperti berjalan disaat gempa. Sensasi yang cukup membuat kami sedikit histeris terlebih saat kami berselisihan dengan mobil. Dan kami pun berhasil melewati jembatan dan meneruskan perjalanan. Terus dan terus, kami pun tidak kunjung menemukan PLTA (petunjuk perjalanan kami). Karna kelelahan, kami memutuskan untuk istirahat dan makan jagung. Kenapa jagung? Karena yang ada di warung itu Cuma jagung rebus. Kami juga memesan teh manis panas, untu menambah stamina lah. Hahaha, cukup lama kami istirahat dan maota sama apak apak kadai. Namun, kami ingat harus meneruskan perjalanan. Setelah merasa cukup, kami pun melanjutkan perjalanan. Tak lama berjalan, kami pun menemukan PLTA dan waaaw, kami harus menaiki tangga dengan kemiringan nyaris 90 derajat dengan jumlah anak tangga sekitar 400-500 anak tangga.
Tanpa ragu, kami pun menaiki satu persatu anak tangga. Di seperempat jalan kami berhenti. Disana kami melihat dinding yang ada lukisan nama nama orang yang sepertinya mereka pernah kesana. Si dedy pun tak mau ketinggalan. Dia pun menuliskan namanya dan nama feby disana. Nama ku? Mana sudi dia menulis. Ternyata omongan bae tentang penangkal nyamuk benar. Setidaknya itulah yang terjadi disini. Kemudian kami terus berjalan menyusuri anak tangga demi anak tangga. Dari bawah kami melihat sekelompok manusia sedang duduk di puncak sana. Sepertinya itu teman kami dari kelompok satu, dan sepertinya disana itulah posko dua. Terus berjalan, tak lama kami diteriaki sama kak ira cantik kalo kami salah jalan. Posisinya begini, diantara tangga kiri dan kanan ada sebuah gelondongan pipa yang berisi air. Kami berjalan di tangga sebelah kanan. Dari atas, kami disuruh turun dan pindah ke tangga sebelah kiri. Demi tuhan, apa lagi ini, padahal kami sudah setengah jalan. Kami sempat berfikir kami dikerjai. Maka terus saja kami berjalan. Namun teriakan itu tak berhenti, smapai akhirnya si pransiska yang teriak, barulah kami percaya. Oh tuhan, dengan pasrah kami turun kembali. Namun, si dedy menemukan jalan cepat. Kami melewati bagian bawah gelondongan pipa dengan setengah membungkuk. Setelah berhasil kami pun terus berjalan. Sampai dua pertingga tangga, kami berhenti. Pemandangan yang terhampar sangat indah. Kami melihat asrama unand dan gedung yang ternyata adlah rektorat. Setelah cukup lama berhenti, kami terus menaiki anak tanggga dengan nafas tersenggal senggal sampai akhirnya kami sampai di puncak gunung. Hufh. Sungguh melelahkan.
Namun, kelelahan kami seperti terlupakan dengan disuguhi pemandangan yang subhanallah, luar biasa indah. Kami terdiam, seolah asyik dengan fikiran masing-masing. Kenapa? Karena kami melihat bukit yang diatasnya tertata dengan rapi gedung gedung yang megah, sedang di bawahnya terhampar sawah hijau bergandengan dengan sungai berbatu yang dialiri air yang segar dan dipagari rumah rumah mungil yang asri. Baru kali ini aku melihat unand dari bukit yang lain. Dari sini terlihat jelaslah kalo unand terletak di bukit. Dan rasanya sekarang aku mengerti kenpa unand menjadi universitas termegah se asia tenggara. Namun, ada satu hal yang kami sesali, kenapa diantara kami tidak ada yang bawa kamera!! Kenapa tidak bilang pemandangannya sebagus ini. Tak ada yang sempat kami abadikan. Ah, biarlah, yang penting semua sudah terekan jelas di memori kami masing-masing.
Setelah sekian lama termangu, kami kembali berhadapan dengan kakak2 yang dituakan. Disini ada kak ira, kak ijah dan bg nanda. Hanya bermain main seputar ilmu pengetahuan sebentar, kemudian kami disuruh lagi berjalan menuju entah kemana. Baru beberapa meter, kaki ku kram dan si eby harus kebali ke posko dua untuk meminjam balsam. setelah pulih, kami pun terus melanjutkan perjalanan. Didekat kami duduk untuk memulihkan kaki kram tadi, ada sekelompok mahasiswa stikes yang mengadakan acra outbond sedang berfoto-foto. Kamipun diajak mereka untuk berfoto. Kami pun berfoto bersama mereka.keudian, dari sini kami melewti aliran arus air. Jujur, aku bingung bagaimana cara mendeskrikpsikan perjalanan ini. Semua terasa mengejutkan dan mengagumkan. Kaget ternyata rute yang kami tempuh masih sangat jauh. Kami harus melewati jalanan di tepi selokan aliran air. Di satu sisi air aliran air, sementara disisi lain, terkadang jurang yang dalam, terkadang rermputan. Takut? Ya aku sempat takut. Namun entah kenapa rasa takut itu menguap dan yang ada hanya kemauan dan sedikit keberanian semoga cepat sampai di tempat pelantikan. Namun tak kunjung ada tanda tanda tempat tujuan. Sampai akhirnya kami menemukan warung dan memutuskan untuk istirahat. Seperti biasa, kami memesan teh manis panas lagi. Saat itu sudah pukul satu lewat. Kami pun belum makan siang. Hanya makan lontong tadi pagi. terbukti kan, kenapa tadi lontong. inilah jawabannya.
Setelah cukup lama istirahat, kami bertemu kelompok tiga. Setelah maota agak sebentar, aku dan teman sekelompok ku memutuskan melanjutkan perjalanan. Giliran kelompok tiga yang istirahat. Kami pun berpisah kembali. Diperjalanan selanjutnya kami bertemu bule dan teman Indonesia nya. Setelah sempat berkenalan, kami pun jalan beriringan bersama si bule da temannya. Lumayan menghilangkan penat lah. Berjalan dan terus berjalan, sampai akhirnya kami bertemu jembatan yang mengerikan, seperti jembatan bunuh diri di amerika serikat. Di satu sisinya jurang yang luas, sisi lainnya aliran air yang deras. Waaaw, kereeen banget lah.
Ini pertama kalinya aku melihat jembatan seperti ini secara langsung. Entah seberapa tingginya, pokonya tinggi dan panjang dan kalo jatuh bisa bertemu maut lah. Disini kami bertemu vita, ora dan kak leni. Disini kami sempat berfoto foto. Ah senangnya, karena akhirnya kami bisa berfoto, walau sebentar aja. Disini kami juga dibolekan main air. Airnya sejuk dan dingin , segar banget. Dengar dengar kabarnya sih, sendalnya ora sempat hanyut disini. Kasihan sandal ora. Semoga kalian bersua disana. Sementara kami istirahat, sibule pun meneruskan perjalanannya. Kami pun berpisah.
Baru puas istirahat sebentar, kami disuruh kembali melanjutkan perjalanan. Yah, padahalkan masih mau berlama lama disini. Tapi ya sudahlah, perjalanan pun masih panjang. Dari posko ini menuju tempat selanjutnya, kami ditemani sama kak ijah. Mereka bilang, supaya kami gag terlalu lama dijalannya. Akhirnya kami jalan berempat. Kak iajh jalannya cepat banget. Kami sampai ketinggalan dibelakang. Setelah terus berjalan dan berjalan menyusuri bukit dengan disuguhi pemandangan yang subhanallah indah, kami pun akhirnya sampai di tempat pelantikan. Dan taukah teman apa nam tempat itu. Ternyata namanya patamuan. Suatu daerah yang masih wilayah kota padang, namun, belum terjamah sedikitpun. Untuk menuju tempat didirikannya tenda pun, kami harus melewati waduk atau bendungan. Ternyata daerah ini dinamakan patamuan, karena disini ada dua aliran sungai yang bertemu menuju satu aliran. Tempat yang ternyata sangat jauh dari dugaan ku semula, yaitu di batu busuk belakang kampus.
Kami sampai di tempat tujuan akhir ini sekitar pukul setengah tiga siang . Mungkin bagi sebagian orang perjalanan ini adalah hal biasa bahkan membosankan. Namun, bagiku ini perjalanan menyusuri alam terindah dan pertama bagi ku. . Perjalanan menuju tempat pelantikan mungkin sudah berakhir, namun tidak dengan “penderitaan” kami. Masih banyak hal yang masih harus kami lalui. Dan penat pun masih akan terus berlanjut…….
*iseng iseng ngepost*
Selasa, 04 September 2012
selamat ulang tahun, mama tersayaaang :)
Mama, hari
ini aku tak tau harus berkata apa. Yang aku tahu, aku menyayangimu. Aku tahu,
hari ini ulang tahun mu. Tapi aku tak bisa berkata apapun. Kau tahu, aku tak
seperti nia, yang angresif dalam mengungkapkan perasaannya. Atau seperti uni
eja yang biasa bergurau renyah dengan mu. Atau seperti zaki yang bebas
mengekspresikan keinginannya.
Aku hanya
lah seorang anak mu, yang tak bisa mengekspresikan rasa sayangnya. Aku tak bisa
mengungkapkan rasa yang begitu membuncah dalam hatiku. Bahkan untuk mengungkapkan
kalimat, selamat ulang tahun saja, aku tak bisa mengekspresikan nya.
Tapi mama,
hanya kau yang ada dalam hidupku. Tak ada orang lain. Hingga saat ini kau lah
alasan aku hidup dan bernafas. Kadang aku tak tahu, lebih besar mana cinta ku
padamu dibanding cinta ku pada allah. Aku tahu aku salah, sebagai seorang
muslimah yang beriman, seharusnya cinta ku pada Allah harus melebihi segalanya.
Tapi rasa cinta ku yang begitu membuncah padamu, membuat aku terkadang tak bisa
membandingkan mu dengan tuhan.
Terimakasih
mama, kau telah memberikan nafas kehidupan untuk ku. Kau berjuang demi diriku
agar aku bisa melihat dunia yang fana ini. Kau korbankan hidupmu demi agar aku
hidup. Kau bagi cinta mu pada papa, agar aku pun bisa merasakan cinta. Kau
ajarkan aku kehidupan, sehingga aku ada disini. Kau tahu, sepanjang apapun aku
menulis jasa mu, tak kan sanggup mewakili semua yang telah kau berikan padaku.
Darah ini darahmu, nyawa ini nyawa mu, mama. Dan kau lah nafas hidupku.
Maav kan
aku mama, yang tidak sempurna ini. Meski aku tak bisa mengungkapkan langsung
betapa aku sangat menyayangimu melebihi apapun di dunia ini, tapi kau lah
manusia pertama dalam hidupku. Tulisan ini bahkan tak kan mampu mewakili
perasaan ku padamu. Maav kan aku yang kadang masih suka durhaka. Maav kan aku
yang belum bisa membahagiakan mu. Hanya ridho mu yang membuat allah pun
meridoiku mama.
Terimakasih
telah menjadi ibu, sahabat, teman, bahkan pacar yang setia bagi anak-anak mu.
Terimakasih telah melindungi kami, terimakasih untuk semua pengorbanan mu yang
tak kan pernah bisa terbalas. Kau inspirasi ku dalam menjalani hidup. Dan mama,
adalah satu satunya alasan untuk aku bertahan.
Tuhan,
izinkan aku membahagiakan mama, sayangi dia, tuhan. Dan berikan dia surgamu
sebagai tempat pelabuhan terakhirnya. Kumpulkan kami disurgamu tuhan, bersama
orang beriman lainnya.
I love you
mama, kemaren, hari ini, esok dan seterusnya. You are my everything :* :)
Sabtu, 01 September 2012
ketika beo menjadi 'beo'
Pergolakan.
Bukan wayang golek. Tapi pergolakan, sebuah kata yang sedang menjadi topic utama
dalam kehidupan saya belakangan ini. Keadaan dimana semua orang bergejolak,
merasa ingn bebas dan merdeka, demi suatu tujuan dan impian, demi suatu
keinginan. Memerdekan diri. Entah darihal apa.
Salah
satunya
adalah pergolakan yang sekarang sedang terjadi di jurusan saya. Teman
teman
saya satu angkatan dikampus sekarang ini sedang bergejolak, bukan
gejolak
asmara. Tapi bergejolak ingin bebas, bukan kebebasan dari rumus-rumus
fisika,
karena itu tidak mungkin selagi kami masih di jurusan ini. Tapi
bergejolak
untuk keluar dari organisasi jurusan, yaitu himafi (himpunan mahasiswa
fisika).
Saya tidak terlalu mengerti penyebab dari pergolakan ini. Sebab saya
tidak terlalu
eksis di jurusan saya. Yah, saya memang lebih memilih untuk ikut
organisasi
yang lebih menarik minat dan perhatian saya, dan dia adalah genta
andalas, yang
sekarang sudah menjadi bagian dari kehidupan saya. Yang mengajarkan
banyak hal kepada saya. yang memberi saya pengalaman pengalaman yang
tidak saya duga. yang memberi saya petualangan kedunia yang penuh
keajaiban.
Meskipun saya
tidak aktif, tapi saya tetap adalah anggota dari himafi ini. Ini karena, ketika
dulu waktu saya tahun pertama, kami semua satu angkatan, diwajibkan mengikuti
ospek dan pembinaan serta diharuskan menjadi anggota himafi. Suatu pemaksaan
yang waktu itu tidak saya sadari.
Ya, menurut
saya itu merupakan suatu pemaksaan, mengingat sekarang kita ada dizaman yang
penuh kebebasan untuk memilih dan berbicara. ketika saya masih tahun pertama,
saya masih belum mempunyai keberanian dalam memutuskan. Jujur, waktu itu saya
tidak suka dengan sistem pembinaan yang diterapkan oleh senior saya dikampus. Tapi
waktu itu saya bukanlah orang yang berani untuk menentang, saya masih menjadi
seorang beo, yang mengikuti kemana arah angin berhembus. Sehingga saya dan
teman teman saya saat itu patuh dengan semua aturan senior.
Tapi tidak
saat ini. Yang terjadi sekarang adalah teman-teman saya satu angkatan berontak.
Kami satu angkatan ingin mengeluarkan diri dari kepengurusan hima. Begitulah
informasi terakhir yang saya dengar. Saya senang mendengar berita ini. Menurut saya
ini adalah suatu tindakan kedewasaan dalam berfikir dan mengambil keputusan.
Sejujurnya,
saya tidak suka dengan kalimat pemaksaan. Seharusnya, semua yang kita lakukan
haruslah dengan kesadaran sendiri. Apalagi untuk hal sepele seperti memilih
organisasi. Saya tidak suka dengan pola
pikir senior saya yang mengharuskan semua mahasiswa fisika menjadi anggota
himafi. Dizaman yang sudah modern ini, sudah selayaknya kita berhak memilih
apakah ingin ikut berpatisipasi dalam sebuah oragnisasi atau tidak. Toh kita
bukan anak SMA lagi, kita sudah tidak pakai seragam lagi, kita sudah memakai baju
bebas, dimana kita juga seharusnya bebas untuk memilih. Bukankah kampus sudah
menyediakan berbagai macam pilihan dalam organisasi, mulai dari bidang
olahraga, kesenian, kesehatan, pers dan masih banyak bidang lainnya. Lantas,
kenapa kita mash dipaksakan untuk menjadi anggota hima.
Kalau kita
berbicara mengnai manfaat yang kita dapatkan dengan menjadi anggota hima,
pastilah orang yang merasa bermanfaat baginya akan ikut bergabung dengan hima. Tapi
jika dia merasa tidak dan merasa ada hal lain yang lebih membuatnya tertarik,
dia tentu boleh memilih untuk tidak bergabung. Bukankah sudah sehatusnya kita
menghormati keputusan mereka.
Dengan keluarnya
angkatan 2009 dari keanggotaan hima, seharusnya angkatan lain yang lebih tua ataupun
lebih muda, sudah selayaknya menghormati keputusan kami bersama.
Tidaklah sebuah
organisasi namanya, jika anggotanya tidak mempunyai visi dan misi yang sama. Karen
itulah seharusnya organisasi itu diikuti oleh orang yang mempunyai visi misi
yang sama. Disinilah kemauan dan kesadaran sendiri diperlukan. Karena dalam
bekerja dibutuhkan kesadaran dan keikhlasan. Jika dipaksakan, yang ada malah
keperpaksaan dalam mengerjakan tugas sehingga timbullan perasaan dongkol, dan
inilah awalmula dari sikap tidak saling menghargai. Tidak ada lagi yang namanya
keikhlasan.
Ketika saya
mendengar mahasiswa baru fisika saat ini banyak yang berontak, tidak mau ikut
pembinaan yang menurut saya sangat TIDAK PENTING, saya malah merasa senang
karena meraka mau mempertahankan prinsip mereka yang tidak hanya sekedar
ikut-ikutan tapi berani memilih apa yang mereka inginkan. Yang membuat saya
miris malah para senior yang masih tidak sadar dan menganggap mereka yang
berontak tadi adalah anak nakal yang tidak menghargai mereka. betapa sempitnya
pikiran mereka, merasa dihargai apabila juniornya mau ikut pembinaan. Itu bukanlah
suatu bentuk penghargaan, melainkan suatu bentuk belas kasihan ingin dihargai.
Meskipun sekarang
saya seorang senior tahun keempat, satu kalipun tidak pernah saya ikut agenda
yang namanya pembinaan. Jika waktu tahun pertama saya tidak bisa memegang
prinsip saya yang tidak setuju dengan proses ini, maka ketika saya menjadi
senior, saya akan memegang prinsip saya, bahwasanya saya tidak akan pernah ikut
yang namanya kegiatan yang sangat tidak penting itu.
Jangan pernah
meminta untuk dihargai, kelebihan senior hanyalah lebih dulu selangkah
dibandingkan junior. Tidak berarti senior itu lebh pintar daripada junior. Jangan
minta dihargai karena kita seorang senior. Orang akan menghargai dan
menghormati kita dari sikap kita, cobalah menghargai oranglain, maka kita akan
dihargai.
Janganlah jadi
beo didalam sangkar yang kerjaannya Cuma mengatakan apa yang orang lain katakan.
Tapi jadilah burung yang terbang bebas di angkasa, yang berani melihat dunia
lebih luas. Jangan hanya jadi katak dalam tempurung, tapi jadilah ikan dilaut
yang bebas berenang mengarungi samudra. Dunia itu luas teman. Masih ada langit
diatas langit. Cobalah berfikiran lebih terbuka. Cobalah lihat dunia dari
berbagai tempat, maka akan kau temui keindahan alam yang tiada tara. Cobalah melihat
sesuatu itu tidak hanya dari satu sisi, tapi telaah lah dari berbagai sisi,
maka akan kau temui keajaiban yang tidak pernah kau bayangkan.
Dan aku
adalah burung yang terbang bebas diangkasa yang ingin melihat dunia yang lebih
indah dan penuh misteri. Berpetualang lah dan nikmati hidupmu.