hari jumat sabtu minggu (20,21,22 sept 2012) kemaren ini, calon anggota genta resmi dilantik. sayang saya tidak ikut di acara pelantikan mereka, karena satu dan dua hal.
cerita tentang pelantikan, saya jadi ingin kembali ke masa lalu, me resonansi memori tentang cerita pelantikan setahun yang lewat
saya ingat, setelah pulang dari pelantikan, saya sempat membuat notes di facebook saya waktu itu. isinya kisah perjalanan pelantikan saya dan teman teman saya.
saya mau post disini juga lah notes saya itu, sekalian mengenang momen trio kwek kwek itu. hahaha.
enjoy my story.
eng ing eeeeeng teng tereeng tereeeng ~~~~~ hahahahaa
judul entri saya waktu itu adalah :
" jalan jalan 232425 09 2011"
Setelah lama istirahat memulihkan tenaga dan berhubung hari ini
tidak ada deadline tugas, daripada bengong gag jelas, aku mau cerita
dikit lah tentang pelantikan kemaren. Ya, pelantikan untuk menjadi
anggota penuh GA. Setelah sekitar tujuh bulan OR, akhirnya tibalah saat
pelantikan.
Pelantikan diadakan tanggal 23, 24, 25
september. Sebelumnya, kami para caang yang akan dilantik dibagi menjadi
empat kelompok. Ternyata aku berada dikelompok dua yang di ketuai si
dedy. Awalnya kami sekelompok ada berlima orang, yaitu dedy, aku, feby,
Diana dan bae. Waw, teman teman dengan postur tubuh yang keren. Tapi
ternyata semua berubah. Dua orang dari kami ternyata ada yang
mengundurkan diri. Menjelang beberapa hari sebelum pelantikan si bae dan
Diana mengundurkan diri.
aku sempat sedih dan kecewa.
Apa segitu aja semangat mereka. Apa mereka tidak ingat perjuangan kita
bersama sama selama ini. Tapi apapun yang terjadi, aku yakin mereka
punya alas an sendiri atas pilihan mereka. mungkin mereka berfikir itu
adalah jalan terbaik untuk mereka. bae dan Diana, apapun yang terjadi
pada kalian aku akan selalu mendukung kalian. Yang penting kita tetap
bersahabat dan bisa berkumpul bersama sama.
Oke, kembali
ke pelantikan. Berhubung dua orang teman kami mengundurkan diri, jadilah
anggota kelompok aku jadi tiga orang saja. Aku, dedy dan feby. (Dan
kepada kedua orang ini lah aku menggantungkan nasib ku). Rasanya kami
seperti trio kwek kwek saja. Teman2 tentu ingat trio kwek kwek. Bagi
teman2 yang tidak tahu, oh cobalah ingat kembali masa kecil teman teman.
Masi tidak ingat? Googling aja kali ya.
Aku sempat
khawatir dengan keadaan ini. Apa kami sanggup menyiapkan semua peralatan
yang disuruh. Tapi ternyata kami sanggup. Bahkan si eby rela merogoh
saku bapaknya untuk membeli kompor gas portable hanya untuk acara
pelantikan ini. Dan si dedy, walaupun terkesan cuek, namun, di menit
menit terakhir dia mampu mendapatkan semua peralatan yang semula sulit
untuk di dapatkan. Salut deh buat dedy. Ya gag by?hahaha.
Akhirnya
sore jumat yang mendung dan sejuk dengan semilir angin sepoi sepoi,
kami berkumpul di pkm. Semua peralatan kami dikumpulkan. Oh ternyata
masih ada satu hal yang kami lupakan, yaitu gallon. Setalah berfikir
keras, akhirnya kami memutuskan meminjam gallon teman. Menjelang maghrib
aku dan feby pun pergi menjemput gallon ke kost teman ku di pasar baru.
Setelah sempat sholat maghrib disana, kami pun kembali ke pkm.
Segampang itu kah? Tentu tidak. Di permulaan malam itu, kami berjalan
menyusuri pasbar dan jamsek untuk mencari depot air minum, karena gallon
yang kami pinjam kosong alias tidak ada airnya. Setelah terus berjalan,
akhirnya kami menemukan depot air minum. Langsung lah kami mengisi
gallon. Dan ternyata gallon yang berisi air itu cukup berat bagi kami.
Si abang gallon sempat merasa kasihan melihat kami sampai akhirnya dia
menawarkan menolong kami mengantarkan gallon itu. Sejenak kami
bersyukur. Ya, hanya sejenak. Karena begitu si abang tahu tujuan kami
adalah pkm, si abang tersebut bilang kalo dia tidak tahu pkm. Hening.
Dia pikir tujuan kami dekat2 situ. Walaupun kami menunjukkan jalan
menuju pkm, si abng bilang ia tidak bisa, karena gallon pelanggan nya
pun telah menanti. Tapi si abng masih berbaik hati mau membawakan gallon
ke seberang jalan tempat kami menunggu angkot. Makasi abang, kelak
bersua di surga saja kita ya bang. Yang paling menyebalkan itu adalah
sopir angkot. Tak satupun sopir angkot yang lewat malam itu merasa
kasihan pada kami. Tidak ada yang mau mengantarkan kami ke pkm. Ya
ampun, jangan sampai gara gara gallon kami tidak jadi dilantik. Sekian
lama menunggu, ternyata pahlawan putih kami, bus kampus melintas dan
berhenti di depan kami. Saking gembiranya, kami mampu mengangkat gallon
sampai ke atas bus. Dan perjalanan meminjam gallon pun berakhir indah
di pkm.
And next is show time. What show? Drama. Setalah
makan malam, kami dipersilahkan untuk menampilkan drama. Drama yang
sebelumnya sudah kami persiapkan dan kami sudah latihan sebanyak dua
kali. Jangan tanyakan peran ku. Karena disini aku hanya menjadi diri ku
sendiri. Tidak, aku tidak pernah suka dan tidak akan pernah bisa
berakting. Walaupun sempat gonta ganti pemain, bahkan menjelang tampil
masih ada teman yang tidak tahu berperan sebgaia apa, namun drama kami
lumayan sukses. Buktinya para penonton tertawa dan bahkan meminta adegan
iwil di ulangi. Salut banget buat acting iwil deh. Oiya, sebelum drama,
kami sempat diberi makanan penutup untuk menghangatkan badan kami.
Jangan pikirkan buah yang segar, ini lebih segar dari itu. Cukup segar
sampai membuat kaki kami panas.
Malam semakin dingin, kami pun di
suruh tidur di musola pkm. Sampai akhirnya kami dibangunkan ( per
kelompok. Setiap kelompok yang dipanggil di suruh keluar musola dan
entah apa selanjutnya yang terjadi. Sampai akhirnya giliran kelompok ku.
Aku menduga ini seperti malam inisiasi. Kami diberi password yang sama
seperti malam inisiasi (aku curiga, jangan2 tiap tahun passwordnya ini
terus) dan kami disuruh jalan menuju lapangan basket. Sampainya
dilapangan aku haya ditanya tanya dan diberi nasehat dan pengarahan.
Hanya itu saja. Tidak ada mentos dan pil kabe. Entah malam apa ini
namanya. Mungkin bisa dibilang itusiasi. malam itu tidak terlalu lama.
Beberapa saat setelah itu, kami semua kembali istirahat ke pkm. Di jalan
menuju pkm, ada peristiwa menabjukkan. Kami melihat bintang jatuh. Baru
kali ini aku melihat bintang jatuh seperti yang di filem filem itu. Oh
begitu indah. Walau terdengar bodoh, aku pun sempat berdoa berharap
dikabulkan. Hahaha.
Alhamdulillah aku sempat tertidur dan
terbangun saat subuh memanggil. Setelah shalat subuh dan mengganti baju
berwarna hijau, kami disuguhi sarapan pagi, yaitu lari dari pkm ke
lapangan futsal. Demi tuhan, aku benci disuruh lari. Dari smp sampai
sekarang, aku sudah terbiasa berlari, berkejar kejaran dengan satpam
yang menutup pintu pagar. Karena itu, sekalinya disuruh, aku benci
berlari. Aku pun hanya berjalan bersama si dedew. Untunglah dia juga
tidak suka lari, jadi aku punya teman berjalan.
Setelah
sarapan, kami diberi makan pagi sebungkus lontong. waw, kami senang
diberi makan pagi lontong, namun, aku sempat curiga, kenapa lontong? Dan
kemudian pada akhirnya kecurigaan aku terbukti. Untuk itu teman,
sebelum makan lontong pikirkan lah dulu apa yang akan terjadi
sesudahnya. Aku beri sedikit bocoran, setelah makan lontong perut akan
menjadi kenyang dan itu adalah bencana. Selebihnya temukanlah jawaban
kalian sendiri dan buktikan lah sendiri. Maka kalian akan percaya bahwa
aku tidak berbohong.
Setlah makan, kami di suruh jalan
menuju tempat pelantikan dengan berjalan perkelompok. Sampai akhirnya
giliran kelompokku. Kira kira kami memulai perjalanan sekitar jam 9.
Disinalah semua bermula. Dengan satu ransel yang cukup berat di pundak,
satu plastic barang bawaan, aku dan dua teman ku memulai perjalanan kami
dengan menuruni bukit di belakang asrama. Kami melewati jalan setapak
yang menurun yang disekeliling nya ditumbuhi ilalang dan tumbuhan
sejenisnya. Sampai akhirnya kami sampai di posko satu yang terletak di
sekitar sawah. Sampai di posko satu, aku masih berfikir, waw rute yang
lumayan keren. Disini kami disuruh membuat yel yel. Kami tidak terlalu
lama di posko ini. Dari sini kami disuruh lanjut ke posko dua dengan
petunjuk jalan yang diberikan.
Kami terus berjalan mencari
posko dua. Di perjalanan, kami dihadapkan dengan jembatan yang, yah
lumayan mengerikan menurut ku. Setelah memberanikan diri, kami pun
melewati jembatan. Waw, sensasi nya luar biasa. Seperti berjalan disaat
gempa. Sensasi yang cukup membuat kami sedikit histeris terlebih saat
kami berselisihan dengan mobil. Dan kami pun berhasil melewati jembatan
dan meneruskan perjalanan. Terus dan terus, kami pun tidak kunjung
menemukan PLTA (petunjuk perjalanan kami). Karna kelelahan, kami
memutuskan untuk istirahat dan makan jagung. Kenapa jagung? Karena yang
ada di warung itu Cuma jagung rebus. Kami juga memesan teh manis panas,
untu menambah stamina lah. Hahaha, cukup lama kami istirahat dan maota
sama apak apak kadai. Namun, kami ingat harus meneruskan perjalanan.
Setelah merasa cukup, kami pun melanjutkan perjalanan. Tak lama
berjalan, kami pun menemukan PLTA dan waaaw, kami harus menaiki tangga
dengan kemiringan nyaris 90 derajat dengan jumlah anak tangga sekitar
400-500 anak tangga.
Tanpa ragu, kami pun menaiki satu
persatu anak tangga. Di seperempat jalan kami berhenti. Disana kami
melihat dinding yang ada lukisan nama nama orang yang sepertinya mereka
pernah kesana. Si dedy pun tak mau ketinggalan. Dia pun menuliskan
namanya dan nama feby disana. Nama ku? Mana sudi dia menulis. Ternyata
omongan bae tentang penangkal nyamuk benar. Setidaknya itulah yang
terjadi disini. Kemudian kami terus berjalan menyusuri anak tangga demi
anak tangga. Dari bawah kami melihat sekelompok manusia sedang duduk di
puncak sana. Sepertinya itu teman kami dari kelompok satu, dan
sepertinya disana itulah posko dua. Terus berjalan, tak lama kami
diteriaki sama kak ira cantik kalo kami salah jalan. Posisinya begini,
diantara tangga kiri dan kanan ada sebuah gelondongan pipa yang berisi
air. Kami berjalan di tangga sebelah kanan. Dari atas, kami disuruh
turun dan pindah ke tangga sebelah kiri. Demi tuhan, apa lagi ini,
padahal kami sudah setengah jalan. Kami sempat berfikir kami dikerjai.
Maka terus saja kami berjalan. Namun teriakan itu tak berhenti, smapai
akhirnya si pransiska yang teriak, barulah kami percaya. Oh tuhan,
dengan pasrah kami turun kembali. Namun, si dedy menemukan jalan cepat.
Kami melewati bagian bawah gelondongan pipa dengan setengah membungkuk.
Setelah berhasil kami pun terus berjalan. Sampai dua pertingga tangga,
kami berhenti. Pemandangan yang terhampar sangat indah. Kami melihat
asrama unand dan gedung yang ternyata adlah rektorat. Setelah cukup lama
berhenti, kami terus menaiki anak tanggga dengan nafas tersenggal
senggal sampai akhirnya kami sampai di puncak gunung. Hufh. Sungguh
melelahkan.
Namun, kelelahan kami seperti terlupakan
dengan disuguhi pemandangan yang subhanallah, luar biasa indah. Kami
terdiam, seolah asyik dengan fikiran masing-masing. Kenapa? Karena kami
melihat bukit yang diatasnya tertata dengan rapi gedung gedung yang
megah, sedang di bawahnya terhampar sawah hijau bergandengan dengan
sungai berbatu yang dialiri air yang segar dan dipagari rumah rumah
mungil yang asri. Baru kali ini aku melihat unand dari bukit yang lain.
Dari sini terlihat jelaslah kalo unand terletak di bukit. Dan rasanya
sekarang aku mengerti kenpa unand menjadi universitas termegah se asia
tenggara. Namun, ada satu hal yang kami sesali, kenapa diantara kami
tidak ada yang bawa kamera!! Kenapa tidak bilang pemandangannya sebagus
ini. Tak ada yang sempat kami abadikan. Ah, biarlah, yang penting semua
sudah terekan jelas di memori kami masing-masing.
Setelah
sekian lama termangu, kami kembali berhadapan dengan kakak2 yang
dituakan. Disini ada kak ira, kak ijah dan bg nanda. Hanya bermain main
seputar ilmu pengetahuan sebentar, kemudian kami disuruh lagi berjalan
menuju entah kemana. Baru beberapa meter, kaki ku kram dan si eby harus
kebali ke posko dua untuk meminjam balsam. setelah pulih, kami pun terus
melanjutkan perjalanan. Didekat kami duduk untuk memulihkan kaki kram
tadi, ada sekelompok mahasiswa stikes yang mengadakan acra outbond
sedang berfoto-foto. Kamipun diajak mereka untuk berfoto. Kami pun
berfoto bersama mereka.keudian, dari sini kami melewti aliran arus air.
Jujur, aku bingung bagaimana cara mendeskrikpsikan perjalanan ini. Semua
terasa mengejutkan dan mengagumkan. Kaget ternyata rute yang kami
tempuh masih sangat jauh. Kami harus melewati jalanan di tepi selokan
aliran air. Di satu sisi air aliran air, sementara disisi lain,
terkadang jurang yang dalam, terkadang rermputan. Takut? Ya aku sempat
takut. Namun entah kenapa rasa takut itu menguap dan yang ada hanya
kemauan dan sedikit keberanian semoga cepat sampai di tempat pelantikan.
Namun tak kunjung ada tanda tanda tempat tujuan. Sampai akhirnya kami
menemukan warung dan memutuskan untuk istirahat. Seperti biasa, kami
memesan teh manis panas lagi. Saat itu sudah pukul satu lewat. Kami pun
belum makan siang. Hanya makan lontong tadi pagi. terbukti kan, kenapa
tadi lontong. inilah jawabannya.
Setelah cukup lama
istirahat, kami bertemu kelompok tiga. Setelah maota agak sebentar, aku
dan teman sekelompok ku memutuskan melanjutkan perjalanan. Giliran
kelompok tiga yang istirahat. Kami pun berpisah kembali. Diperjalanan
selanjutnya kami bertemu bule dan teman Indonesia nya. Setelah sempat
berkenalan, kami pun jalan beriringan bersama si bule da temannya.
Lumayan menghilangkan penat lah. Berjalan dan terus berjalan, sampai
akhirnya kami bertemu jembatan yang mengerikan, seperti jembatan bunuh
diri di amerika serikat. Di satu sisinya jurang yang luas, sisi lainnya
aliran air yang deras. Waaaw, kereeen banget lah.
Ini
pertama kalinya aku melihat jembatan seperti ini secara langsung. Entah
seberapa tingginya, pokonya tinggi dan panjang dan kalo jatuh bisa
bertemu maut lah. Disini kami bertemu vita, ora dan kak leni. Disini
kami sempat berfoto foto. Ah senangnya, karena akhirnya kami bisa
berfoto, walau sebentar aja. Disini kami juga dibolekan main air. Airnya
sejuk dan dingin , segar banget. Dengar dengar kabarnya sih, sendalnya
ora sempat hanyut disini. Kasihan sandal ora. Semoga kalian bersua
disana. Sementara kami istirahat, sibule pun meneruskan perjalanannya.
Kami pun berpisah.
Baru puas istirahat sebentar, kami disuruh
kembali melanjutkan perjalanan. Yah, padahalkan masih mau berlama lama
disini. Tapi ya sudahlah, perjalanan pun masih panjang. Dari posko ini
menuju tempat selanjutnya, kami ditemani sama kak ijah. Mereka bilang,
supaya kami gag terlalu lama dijalannya. Akhirnya kami jalan berempat.
Kak iajh jalannya cepat banget. Kami sampai ketinggalan dibelakang.
Setelah terus berjalan dan berjalan menyusuri bukit dengan disuguhi
pemandangan yang subhanallah indah, kami pun akhirnya sampai di tempat
pelantikan. Dan taukah teman apa nam tempat itu. Ternyata namanya
patamuan. Suatu daerah yang masih wilayah kota padang, namun, belum
terjamah sedikitpun. Untuk menuju tempat didirikannya tenda pun, kami
harus melewati waduk atau bendungan. Ternyata daerah ini dinamakan
patamuan, karena disini ada dua aliran sungai yang bertemu menuju satu
aliran. Tempat yang ternyata sangat jauh dari dugaan ku semula, yaitu di
batu busuk belakang kampus.
Kami sampai di tempat tujuan
akhir ini sekitar pukul setengah tiga siang . Mungkin bagi sebagian
orang perjalanan ini adalah hal biasa bahkan membosankan. Namun, bagiku
ini perjalanan menyusuri alam terindah dan pertama bagi ku. . Perjalanan
menuju tempat pelantikan mungkin sudah berakhir, namun tidak dengan
“penderitaan” kami. Masih banyak hal yang masih harus kami lalui. Dan
penat pun masih akan terus berlanjut…….
*iseng iseng ngepost*
0 komentar:
Posting Komentar