Senin, 24 September 2012

kisah pelantikan genta setahun yang lalu

hari jumat sabtu minggu (20,21,22 sept 2012) kemaren ini, calon anggota genta resmi dilantik. sayang saya tidak ikut di acara pelantikan mereka, karena satu dan dua hal.
cerita tentang pelantikan, saya jadi ingin kembali ke masa lalu, me resonansi memori tentang cerita pelantikan setahun yang lewat
saya ingat, setelah pulang dari pelantikan, saya sempat membuat notes di facebook saya waktu itu. isinya kisah perjalanan pelantikan saya dan teman teman saya.
saya mau post disini juga lah notes saya itu, sekalian mengenang momen trio kwek kwek itu. hahaha.
enjoy my story.

eng ing eeeeeng teng tereeng tereeeng ~~~~~ hahahahaa

judul entri saya waktu itu adalah :
 " jalan jalan 232425 09 2011"


Setelah lama istirahat memulihkan tenaga dan berhubung hari ini tidak ada deadline tugas, daripada bengong gag jelas, aku mau cerita dikit lah tentang pelantikan kemaren. Ya, pelantikan untuk menjadi anggota penuh GA. Setelah sekitar tujuh bulan OR, akhirnya tibalah saat pelantikan.

Pelantikan diadakan tanggal 23, 24, 25 september. Sebelumnya, kami para caang yang akan dilantik dibagi menjadi empat kelompok. Ternyata aku berada dikelompok dua yang di ketuai si dedy. Awalnya kami sekelompok ada berlima orang, yaitu dedy, aku, feby, Diana dan bae. Waw, teman teman dengan postur tubuh yang keren. Tapi ternyata semua berubah. Dua orang dari kami ternyata ada yang mengundurkan diri. Menjelang beberapa hari sebelum pelantikan si bae dan Diana mengundurkan diri.

aku sempat sedih dan kecewa.  Apa segitu aja semangat mereka. Apa mereka tidak ingat perjuangan kita bersama sama selama ini. Tapi apapun yang terjadi, aku yakin mereka punya alas an sendiri atas pilihan mereka. mungkin mereka berfikir itu adalah jalan terbaik untuk mereka. bae dan Diana, apapun yang terjadi pada kalian aku akan selalu mendukung kalian. Yang penting kita tetap bersahabat dan bisa berkumpul bersama sama.

Oke, kembali ke pelantikan. Berhubung dua orang teman kami mengundurkan diri, jadilah anggota kelompok aku jadi tiga orang saja. Aku, dedy dan feby. (Dan kepada kedua orang ini lah aku menggantungkan nasib ku). Rasanya kami seperti trio kwek kwek saja. Teman2 tentu ingat trio kwek kwek. Bagi teman2 yang tidak tahu, oh cobalah ingat kembali masa kecil teman teman. Masi tidak ingat? Googling aja kali ya.

Aku sempat khawatir dengan keadaan ini. Apa kami sanggup menyiapkan semua peralatan yang disuruh. Tapi ternyata kami sanggup. Bahkan si eby rela merogoh saku bapaknya untuk membeli kompor gas portable hanya untuk acara pelantikan ini. Dan si dedy, walaupun terkesan cuek, namun, di menit menit terakhir dia mampu mendapatkan semua peralatan yang semula sulit untuk di dapatkan. Salut deh buat dedy. Ya gag by?hahaha.

Akhirnya sore jumat yang mendung dan sejuk dengan semilir angin sepoi sepoi, kami berkumpul di pkm. Semua peralatan kami dikumpulkan. Oh  ternyata masih ada satu hal yang kami lupakan, yaitu gallon. Setalah berfikir keras, akhirnya kami memutuskan meminjam gallon teman. Menjelang maghrib aku dan feby pun pergi menjemput gallon ke kost teman ku di pasar baru. Setelah sempat sholat maghrib disana, kami pun kembali ke pkm. Segampang itu kah? Tentu tidak. Di permulaan malam itu, kami berjalan menyusuri pasbar dan jamsek untuk mencari depot air minum, karena gallon yang kami pinjam kosong alias tidak ada airnya. Setelah terus berjalan, akhirnya kami menemukan depot air minum. Langsung lah kami mengisi gallon. Dan ternyata gallon yang berisi air itu cukup berat bagi kami. Si abang gallon sempat merasa kasihan melihat kami sampai akhirnya dia menawarkan menolong kami mengantarkan gallon itu. Sejenak kami bersyukur. Ya, hanya sejenak. Karena begitu si abang tahu tujuan kami adalah pkm, si abang tersebut bilang kalo dia tidak tahu pkm. Hening. Dia pikir tujuan kami dekat2 situ. Walaupun kami menunjukkan jalan menuju pkm, si abng bilang ia tidak bisa, karena gallon pelanggan nya pun telah menanti. Tapi si abng masih berbaik hati mau membawakan gallon ke seberang jalan tempat kami menunggu angkot. Makasi abang, kelak bersua di surga saja kita ya bang. Yang paling menyebalkan itu adalah sopir angkot. Tak satupun sopir angkot yang lewat malam itu merasa kasihan pada kami. Tidak ada yang mau mengantarkan kami ke pkm. Ya ampun, jangan sampai gara gara gallon kami tidak jadi dilantik. Sekian lama menunggu, ternyata pahlawan putih kami, bus kampus melintas dan berhenti di depan kami.  Saking gembiranya, kami mampu mengangkat gallon sampai ke atas bus. Dan perjalanan meminjam gallon pun berakhir indah di pkm.

And next is show time. What show? Drama. Setalah makan malam, kami dipersilahkan untuk menampilkan drama. Drama yang sebelumnya sudah kami persiapkan dan kami sudah latihan sebanyak dua kali. Jangan tanyakan peran ku. Karena disini aku hanya menjadi diri ku sendiri. Tidak, aku tidak pernah suka dan tidak akan pernah bisa berakting.  Walaupun sempat gonta ganti pemain, bahkan menjelang tampil masih ada teman yang tidak tahu berperan sebgaia apa, namun drama kami lumayan sukses. Buktinya para penonton tertawa dan bahkan meminta adegan iwil di ulangi. Salut banget buat acting iwil deh. Oiya, sebelum drama, kami sempat diberi makanan penutup untuk menghangatkan badan kami. Jangan pikirkan buah yang segar, ini lebih segar dari itu. Cukup segar sampai membuat kaki kami panas.
Malam semakin dingin, kami pun di suruh tidur di musola pkm. Sampai akhirnya kami dibangunkan ( per kelompok. Setiap kelompok yang dipanggil di suruh keluar musola dan entah apa selanjutnya yang terjadi. Sampai akhirnya giliran kelompok ku. Aku menduga ini seperti malam inisiasi. Kami diberi password yang sama seperti malam inisiasi (aku curiga, jangan2 tiap tahun passwordnya ini terus) dan kami disuruh jalan menuju lapangan basket. Sampainya dilapangan aku haya ditanya tanya dan diberi nasehat dan pengarahan. Hanya itu saja. Tidak ada mentos dan pil kabe. Entah malam apa ini namanya. Mungkin bisa dibilang itusiasi. malam itu tidak terlalu lama. Beberapa saat setelah itu, kami semua kembali istirahat ke pkm. Di jalan menuju pkm, ada peristiwa menabjukkan. Kami melihat bintang jatuh. Baru kali ini aku melihat bintang jatuh seperti yang di filem filem itu. Oh begitu indah. Walau terdengar bodoh, aku pun sempat berdoa berharap dikabulkan. Hahaha.

Alhamdulillah aku sempat tertidur dan terbangun saat subuh memanggil. Setelah shalat subuh dan mengganti baju berwarna hijau, kami disuguhi sarapan pagi, yaitu lari dari pkm ke lapangan futsal. Demi tuhan, aku benci disuruh lari. Dari smp sampai sekarang, aku sudah terbiasa berlari, berkejar kejaran dengan satpam yang menutup pintu pagar. Karena itu, sekalinya disuruh, aku benci berlari. Aku pun hanya berjalan bersama si dedew. Untunglah dia juga tidak suka lari, jadi aku punya teman berjalan.

Setelah sarapan, kami diberi makan pagi sebungkus lontong. waw, kami senang diberi makan pagi lontong, namun, aku sempat curiga, kenapa lontong? Dan kemudian pada akhirnya kecurigaan aku terbukti. Untuk itu teman, sebelum makan lontong pikirkan lah dulu apa yang akan terjadi sesudahnya. Aku beri sedikit bocoran, setelah makan lontong perut akan menjadi kenyang dan itu adalah bencana. Selebihnya temukanlah jawaban kalian sendiri dan buktikan lah sendiri. Maka kalian akan percaya bahwa aku tidak berbohong.

Setlah makan, kami di suruh jalan menuju tempat pelantikan dengan berjalan perkelompok. Sampai akhirnya giliran kelompokku. Kira kira kami memulai perjalanan sekitar jam 9. Disinalah semua bermula. Dengan satu ransel yang cukup berat di pundak, satu plastic barang bawaan, aku dan dua teman ku memulai perjalanan kami dengan menuruni bukit di belakang asrama. Kami melewati jalan setapak yang menurun yang disekeliling nya ditumbuhi ilalang dan tumbuhan sejenisnya. Sampai akhirnya kami sampai di posko satu yang terletak di sekitar sawah. Sampai di posko satu, aku masih berfikir, waw rute yang lumayan keren. Disini kami disuruh membuat yel yel. Kami tidak terlalu lama di posko ini. Dari sini kami disuruh lanjut ke posko dua dengan petunjuk jalan yang diberikan.

Kami terus berjalan mencari posko dua. Di perjalanan, kami dihadapkan dengan jembatan yang, yah lumayan mengerikan menurut ku. Setelah memberanikan diri, kami pun melewati jembatan. Waw, sensasi nya luar biasa. Seperti berjalan disaat gempa. Sensasi yang cukup membuat kami sedikit histeris terlebih saat kami berselisihan dengan mobil. Dan kami pun berhasil melewati jembatan dan meneruskan perjalanan. Terus dan terus, kami pun tidak kunjung menemukan PLTA (petunjuk perjalanan kami). Karna kelelahan, kami memutuskan untuk istirahat dan makan jagung. Kenapa jagung? Karena yang ada di warung itu Cuma jagung rebus. Kami juga memesan teh manis panas, untu menambah stamina lah. Hahaha, cukup lama kami istirahat dan maota sama apak apak kadai. Namun, kami ingat harus meneruskan perjalanan. Setelah merasa cukup, kami pun melanjutkan perjalanan. Tak lama berjalan, kami pun menemukan PLTA dan waaaw, kami harus menaiki tangga dengan kemiringan nyaris 90  derajat dengan jumlah anak tangga sekitar 400-500 anak tangga.

Tanpa ragu, kami pun menaiki satu persatu anak tangga. Di seperempat jalan kami berhenti. Disana kami melihat dinding yang ada lukisan nama nama orang yang sepertinya mereka pernah kesana. Si dedy pun tak mau ketinggalan. Dia pun menuliskan namanya dan nama feby disana. Nama ku? Mana sudi dia menulis. Ternyata omongan bae tentang penangkal nyamuk benar. Setidaknya itulah yang terjadi disini.  Kemudian kami terus berjalan menyusuri anak tangga demi anak tangga. Dari bawah kami melihat sekelompok manusia sedang duduk di puncak sana. Sepertinya itu teman kami dari kelompok satu, dan sepertinya disana itulah posko dua. Terus berjalan, tak lama kami diteriaki sama kak ira cantik kalo kami salah jalan. Posisinya begini, diantara tangga kiri dan kanan ada sebuah gelondongan pipa yang berisi air. Kami berjalan di tangga sebelah kanan. Dari atas, kami disuruh turun dan pindah ke tangga sebelah kiri. Demi tuhan, apa lagi ini, padahal kami sudah setengah jalan. Kami sempat berfikir kami dikerjai. Maka terus saja kami berjalan. Namun teriakan itu tak berhenti, smapai akhirnya si pransiska yang teriak, barulah kami percaya. Oh tuhan, dengan pasrah kami turun kembali. Namun, si dedy menemukan jalan cepat. Kami melewati bagian bawah gelondongan pipa dengan setengah membungkuk. Setelah berhasil kami pun terus berjalan. Sampai dua pertingga tangga, kami berhenti. Pemandangan yang terhampar sangat indah. Kami melihat asrama unand dan gedung yang ternyata adlah rektorat. Setelah cukup lama berhenti, kami terus menaiki anak tanggga dengan nafas tersenggal senggal sampai akhirnya kami sampai di puncak gunung. Hufh. Sungguh melelahkan.

Namun, kelelahan kami seperti terlupakan dengan disuguhi pemandangan yang subhanallah, luar biasa indah. Kami terdiam, seolah asyik dengan fikiran masing-masing. Kenapa? Karena kami melihat bukit yang diatasnya tertata dengan rapi gedung gedung yang megah, sedang di bawahnya terhampar sawah hijau bergandengan dengan sungai berbatu yang dialiri air yang segar dan dipagari rumah rumah mungil yang asri. Baru kali ini aku melihat unand dari bukit yang lain. Dari sini terlihat jelaslah kalo unand terletak di bukit. Dan rasanya sekarang aku mengerti kenpa unand menjadi universitas termegah se asia tenggara. Namun, ada satu hal yang kami sesali, kenapa diantara kami tidak ada yang bawa kamera!! Kenapa tidak bilang pemandangannya sebagus ini. Tak ada yang sempat kami abadikan. Ah, biarlah, yang penting semua sudah terekan jelas di memori kami masing-masing.

Setelah sekian lama termangu, kami kembali berhadapan dengan kakak2 yang dituakan. Disini ada kak ira, kak ijah dan bg nanda. Hanya bermain main seputar ilmu pengetahuan sebentar, kemudian kami disuruh lagi berjalan menuju entah kemana. Baru beberapa meter, kaki ku kram dan si eby harus kebali ke posko dua untuk meminjam balsam. setelah pulih, kami pun terus melanjutkan perjalanan. Didekat kami duduk untuk memulihkan kaki kram tadi, ada sekelompok mahasiswa stikes yang mengadakan acra outbond sedang berfoto-foto. Kamipun diajak mereka untuk berfoto. Kami pun berfoto bersama mereka.keudian, dari sini kami melewti aliran arus air. Jujur, aku bingung bagaimana cara mendeskrikpsikan perjalanan ini. Semua terasa mengejutkan dan mengagumkan. Kaget ternyata rute yang kami tempuh masih sangat jauh. Kami harus melewati jalanan di tepi selokan aliran air. Di satu sisi air aliran air, sementara disisi lain, terkadang jurang yang dalam, terkadang rermputan. Takut? Ya aku sempat takut. Namun entah kenapa rasa takut itu menguap dan yang ada hanya kemauan dan sedikit keberanian semoga cepat sampai di tempat pelantikan. Namun tak kunjung ada tanda tanda tempat tujuan. Sampai akhirnya kami menemukan warung dan memutuskan untuk istirahat. Seperti biasa, kami memesan teh manis panas lagi. Saat itu sudah pukul satu lewat. Kami pun belum makan siang. Hanya makan lontong tadi pagi. terbukti kan, kenapa tadi lontong. inilah jawabannya.

Setelah cukup lama istirahat, kami bertemu kelompok tiga.  Setelah maota agak sebentar, aku dan teman sekelompok ku memutuskan melanjutkan perjalanan. Giliran kelompok tiga yang istirahat. Kami pun berpisah kembali. Diperjalanan selanjutnya kami bertemu bule dan teman Indonesia nya. Setelah sempat berkenalan, kami pun jalan beriringan bersama si bule da temannya. Lumayan menghilangkan penat lah. Berjalan dan terus berjalan, sampai akhirnya kami bertemu jembatan yang mengerikan, seperti jembatan bunuh diri di amerika serikat. Di satu sisinya jurang yang luas, sisi lainnya aliran air yang deras. Waaaw, kereeen banget lah.

Ini pertama kalinya aku melihat jembatan seperti ini secara langsung. Entah seberapa tingginya, pokonya tinggi dan panjang dan kalo jatuh bisa bertemu maut lah. Disini kami bertemu vita, ora dan kak leni. Disini kami sempat berfoto foto. Ah senangnya, karena akhirnya kami bisa berfoto, walau sebentar aja. Disini kami juga dibolekan main air. Airnya sejuk dan dingin , segar banget. Dengar dengar kabarnya sih, sendalnya ora sempat hanyut disini. Kasihan sandal ora. Semoga kalian bersua disana. Sementara kami istirahat, sibule pun meneruskan perjalanannya. Kami pun berpisah.
Baru puas istirahat sebentar, kami disuruh kembali melanjutkan perjalanan. Yah, padahalkan masih mau berlama lama disini. Tapi ya sudahlah, perjalanan pun masih panjang. Dari posko ini menuju tempat selanjutnya, kami ditemani sama kak ijah. Mereka bilang, supaya kami gag terlalu lama dijalannya. Akhirnya kami jalan berempat. Kak iajh jalannya cepat banget. Kami sampai ketinggalan dibelakang. Setelah terus berjalan dan berjalan menyusuri bukit dengan disuguhi pemandangan yang subhanallah indah, kami pun akhirnya sampai di tempat pelantikan. Dan taukah teman apa nam  tempat itu. Ternyata namanya patamuan. Suatu daerah yang masih wilayah kota padang, namun, belum terjamah sedikitpun. Untuk menuju tempat didirikannya tenda pun, kami harus melewati waduk atau bendungan. Ternyata daerah ini dinamakan patamuan, karena disini ada dua aliran sungai yang bertemu menuju satu aliran. Tempat yang ternyata sangat jauh dari dugaan ku semula, yaitu di batu busuk belakang kampus.

Kami sampai di tempat tujuan akhir ini sekitar pukul setengah tiga siang . Mungkin bagi sebagian orang perjalanan ini adalah hal biasa bahkan membosankan. Namun, bagiku ini perjalanan menyusuri alam terindah dan pertama bagi ku. . Perjalanan menuju tempat pelantikan mungkin sudah berakhir, namun tidak dengan “penderitaan” kami. Masih banyak hal yang masih harus kami lalui. Dan penat pun masih akan terus berlanjut…….

*iseng iseng ngepost*

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2009 welcom to ulfa's journal. Powered by Blogger
Blogger Templates created by Deluxe Templates
Wordpress by Wpthemesfree