Selasa, 29 Mei 2012
prepare for survey
hari ini aku ingin tidur lebih cepat. rasanya hari ini sungguh melelahkan. padahal cuma ke kampus aja sebentar. rencana nya sih hari ini mau konsultasi sama pembimbing akademik saya, tapi ternyata bapaknya gak ada di kampus. jadilah saya main ke sekre genta aja. kemana lagi kalo gak kesini.
sorenya saya menghadiri rapat bersama teman teman kkn saya di depan sendik. teman kkn saya unik unik. mau cerita tentang mereka tapi saya belum tau mereka seperti apa. nanti lah, suatu saat. hari ini rencananya kami mau membahas tentang persiapan untuk survey esok hari. jadi rencanaya besok, rabu, kami hendak pergi survey ke daerah tempat kami kkn, di Kambang Timur, Pesisir Selatan.
jujur, sebenarnya saya masih belum siap untuk pergi kkn, tapi yah mau gak mau harus saya jalani. saya juga penasaran seperti apa tempat yang akan kami tinggali selama kurang lebih satu setengah bulan.
tapi saya tidak mengikuti rapatnya sampai selesai, saya cuma pergi buat bayar iuran survey aja. saya harus buru-buru pulang, berhubung sudah sore, dan saya lagi puasa. jadi saya keletihan dan gak sanggup lagi. kalo dipaksain, mungkin saya bisa buka puasa di jalan nanti.
intinya, besok saya mau pergi survey, jadi hari ini saya mau tidur lebih awal, supaya besok bisa bangun pagi. nah ini lah masalah saya, saya agak susah bangun pai, mana berangkatnya jam 7 lagi. kalo gini saya harus bangun subuh, alamaaaak, biasanya paling cepat saya bangun nya jam 7. tapi semogalah besok tidak ketiduran.
oke, kambang, bersiap lah kami datangi. mari lihat, bagaimana kambang yang sebenarnya.
sekian, selamat malam, selamat beristirahat. have a nice dream..
Senin, 28 Mei 2012
antara saya dan motor, antara padang-bukittinggi
Seharian dirumah tanpa mengeluarkan energy itu
ternyata lebih melelahkan dibandingkan seharian berpetualang diluar rumah.
Sudah dua hari ini saya hanya diam dirumah, hanya duduk, tidur, makan, nonton,
onlen, melamun. Sungguh kegiatan yang sangat membosankan sekali.
Mau belajar, baru selesai ujian. Inilah
manusia, kemaren waktu kuliah minta libur, sekarang udah libur pun bingung mau
ngapain. Mau pergi libur, seminggu lagi berangkat kkn, mana program belum
selesai. Mau bikin program, situasi tempat belum jelas, huh keadaan yang penuh dilema.
Andai kan saya bisa bawa motor. Pasti
saya sudah tidak disini sekarang. Padahal dirumah ada motor nganggur. Ini bukan
berarti saya pemalas, selama ini saya sudah terbiasa nge-angkot. Saya tidak
berani bawa motor di kota padang ini. Karena memang saya tidak bisa bawa motor.
Jangan kira saya tidak pernah belajar. Dulu, saya pernah belajar bawa motor,
sewaktu saya SMA. Namun, waktu belajar pertama kali, saya langsung terjatuh
menabrak tiang gawang. Setelah itu, papa saya tidak mau lagi ngajarin saya bawa
motor, katanya, mental saya terlalu lemah untuk bawa motor. Menurut saya ini Cuma
alasan beliau saja, padahal sebenarnya beliau takut motornya lecet. Lebih sayang
motor daripada sayang anak.
Lain halnya sama mama. Mama selalu
bawel nyruh saya belajar motor. Katanya, hari gini masa gak bisa bawa motor,
kan malu sama adek2 yang udah bisa bawa motor. Memang, dirumah ini, Cuma saya
yang tidak bisa bawa motor. Eh, si mama kan juga gak bisa, malah nyuruh-nyuruh
orang. tapi mama selalu aja ngeles, “mama kan udah tua, nah kamu yang masih
muda yang harus berani bawa motor” kata mama tentu dengan logat padang. Alesan
aja si mama. Niat beliau itu tulus, supaya saya jadi berani dan terpacu untuk
belajar. Masa kalah sama adek2 saya yang udah bisa bawa motor. Tapi maav mama,
untuk yag satu ini, biarlah aku begini adanya.
Sebenarnya, saya dulu pernah bisa
bawa motor. Ceritanya waktu itu, saya lagi liburan di rumah abak (panggilan
untuk adek papa) di lubuk basung. Waktu itu saya masih SMA. Si ibu maksa saya
buat belajar bawa motor, katanya malu masak kaki sepanjang itu gak bisa bawa
motor. Berhubung saya di paksa terus, yaudah akhirnya saya mau belajar. Saya diajarin
uni ii, sepupu saya. Eh, akhirnya saya bisa bawa motor. Tapi tunggu dulu, di
lubuk basung itu jalannya sepi. Apalagi rumah abak itu di pusat kota, di depan
jalan utama. Jadi jalannya yang besar tidak sebanding dengan banyaknya
kendaraan. Karena sepi, akhirnya saya berani bawa motor disana. Tapi tetap, gak
berani bawa sendiri, harus ada yang nemenin di belakang. Buat jaga-jaga, kalau
sewaktu-waktu saya amnesia mendadak karena panic, trus lupa dimana rem. Kan bahaya.
Layaknya Cinderella yang kehilangan
sihir ajaibnya leewat dari jam 12., saya pun juga begitu. Sihir bawa motor saya
juga hanya sampai di lubuk basung. Sampai di padang, seperti mendapat amnesia
mendadak, saya jadi lupa bagaimana bawa motor. Keadaan lalu lintas di padang
membuat saya melupakan semua kepintaran yang sudah saya dapatkan di lubuk
basung setelah bertapa. Jadilah saya tidak berani bawa motor disini. Nge-angkot
di padag itu lebih seru, bikin adrenalin memuncak. Tiap sebentar baca
istighfar. Hampir sama menegangkan dengan naik bianglala eh, halilintar deh.
Oke, saya tidak akan cerita tentang
pengalaman saya naik angkot, karena tidak akan pernah selesai untuk
diceritakan. Saya mau cerita tentang pengalaman saya diboncengi naik motor.
saya belum pernah naik motor atau diboncengi
(karna saya tidak pernah mengendarai motor) sampai keluar kota padang. Sejauh apa
pun saya di boncengi, palingan itu masih di sekitaran kota padang. Sampai akhirnya
hari itu datang.
Belum pernah terfikirkan oleh saya
naik motor ke bukittnggi. Saya memang ingin sekali merasakan naik motor ke bukittinggi.
Namun, saya pikir itu tidak akan terwujud, setidaknya tidak dalam waktu dekat
ini. Saya akui mental saya mental kerupuk. Saya tidak pernah membayangkan
melewati jalan silaiang, yang menurut saya terlalu bahaya dilewati menggunakan
motor. Maka saya tidak pernah berfikir akan melewati jalan ini menggunakan
motor. Fyi, jalan ke bukittinggi itu melewati bukit yang di tepinya ada jurang.
Namun, takdir berkata lain, saya
diberi kesempatan oleh tuhan merasakan pengalaman tersebut. buat sebagian
orang, mungkin naik motor padang-bkttnggi itu hal yag biasa. Malah mungkin
mereka berfikir saya norak karna belum pernah. tapi jujur, ini pengalaman
pertama yang luar biasa buat saya.
Waktu itu ceritanya mantan PU Genta,
bg nanda, sakit. Teman-teman di genta ngajakin jenguk bg nanda di kampong nya,
palupuh, bukittinggi. Karna tahu perginya dengan motor, maka saya menolak
ajakan tersebut. namun, ntah karna apa, setelah dipaksa teman untu ikut,
akhirnya saya memutuskan untuk ikut. Mungkin di dorong rasa penasaran saya
selama ini ingin meraskan perjanalan padang-bkt menggunakan motor. menurut
saya, kesempatan tidak aka datang untuk kedua kali.
Akhirnya jadilah saya pergi ke bukit
menggunakan motor. haaa, ini pengalaman pertama saya diatas motor selama itu. Rasanya
seperti mimpi saat saya berhasil melewati jalan silaiang. Sempat ada rasa
takut, namun saat berhasil melewati, ketakutan itu seolah sirna. saya juga
tidak merasakan kelelahan karena duduk diatas motor sekitar tiga jam. Rasanya menyenangkan
naik motor, apalagi disuguhi pemandangan alam yang indah. Beda banget saat
pergi naik mobil.
Saya merasa angin seolah menyatu dengan diri
saya. Ingin rasanya saya terbang dibawa angin. Hagatnya mentari menyapa dengan
lembut. Sinergi antara alam dan manusia.
Namun, saat perjalanan pulang dari
bukit ke padang, udah gak kuat lagi. Jadi, kami berangkat dari bukit ke padang
sekitar habis maghrib. Diperjalanan pulang, dinginnya malam dan pegalnya pantat
seolah menyatu. Benar-benar gak kuat. Saya yang di bonceng aja merasakan penat
tiada tara. Apalagi yang bawa motor. oya, saya diboncengi sama bg yusran. Sebenarnya
saya sangat kasihan liat bg yus, tapi saya bisa apa. Seandainya saya bisa
menggantikan posisinya, mungkin sudah saya gantikan. Tapi apa daya saya yang
lemah ini. Saya hanya bisa berdoa semoga cepat sampai di rumah, karena saya
udah capek banget, gak kuat lagi duduk. Pantat iini udah minta ampun buat gak
didudukin lagi.
Walaupun sempat di sapa gerimis
hujan saat dijalan pulang, namun karna semangat dan perjuangan bg yus melajukan
motor dengan kecepatan superjet 100 bak pembalap, namun terlihat tenang,
akhirnya saya sampai dirumah sekitar jam 10 malam. Sampai di rumah, langsung
saja badan ini ditelungkupkan. Tentunya tidak lupa mandi dan makan. Bang yus
memang cocok jadi pembalap, ini terbukti, kita berangkatnya ka sama-sama,
berhentinya juga sama-sama, namun saya sampai di rumah lebih dulu setengah jam dibanding
rombongan yg lain.
Inilah pengalaman pertama saya naik motor padang-bukittinggi.
Berangkat dari padang jam setengah Sembilan, sampai di padang lagi jam 10
malam. Hari yang panjang dan melelahkan namun penuh dengan pengalama yang tak
terlupakan. Setidaknya saya sudah mengambil keputusan yang benar untuk mencoba
sesuatu yang belum pernah saya lakukan. Unforgettable moment.
Saya harap ini pengalaman pertama dan terakhir
saya. Cukup sekali saja.
Sabtu, 26 Mei 2012
dioda zener
Ketika menjadi mahasiswa tahun pertama, saat menjalani proses pembinaan,
saya mempunyai nama suci yag diberi senior saya. Adapun nama suci saya saat itu
adalah ‘zener’. Nah berikut adalah penjelasan dari tegangan zener tersebut :
Sebuah dioda biasanya dianggap sebagai alat
yang menyalurkan listrik ke satu arah, namun Dioda Zener dibuat sedemikian rupa sehingga arus dapat mengalir ke
arah yang berlawanan jika tegangan yang diberikan melampaui batas
"tegangan rusak" (breakdown voltage) atau "tegangan Zener".
Dioda yang biasa tidak akan mengijinkan arus listrik untuk mengalir secara berlawanan jika dicatu-balik
(reverse-biased) di bawah tegangan rusaknya. Jika melampaui batas tegangan
rusaknya, dioda biasa akan menjadi rusak karena kelebihan arus listrik yang
menyebabkan panas. Namun proses ini adalah reversibel jika dilakukan dalam
batas kemampuan. Dalam kasus pencatuan-maju (sesuai dengan arah gambar panah),
dioda ini akan memberikan tegangan jatuh (drop voltage) sekitar 0.6 volt yang biasa untuk dioda silikon. Tegangan jatuh ini tergantung dari jenis dioda
yang dipakai.
Sebuah dioda
Zener memiliki sifat yang hampir sama dengan dioda biasa, kecuali bahwa
alat ini sengaja dibuat dengan tengangan rusak yang jauh dikurangi, disebut tegangan
Zener. Sebuah dioda Zener memiliki p-n junction yang memiliki doping berat,
yang memungkinkan elektron untuk tembus (tunnel) dari pita valensi material
tipe-p ke dalam pita konduksi material tipe-n. Sebuah dioda zener yang
dicatu-balik akan menunjukan perilaku rusak yang terkontrol dan akan melewatkan
arus listrik untuk menjaga tegangan jatuh supaya tetap pada tegangan zener.
Sebagai contoh, sebuah diode zener 3.2 Volt akan menunjukan tegangan jatuh pada
3.2 Volt jika diberi catu-balik. Namun, karena arusnya tidak terbatasi,
sehingga dioda zener biasanya digunakan untuk membangkitkan tegangan referensi,
atau untuk menstabilisasi tegangan untuk aplikasi-aplikasi arus kecil.
Tegangan rusaknya dapat dikontrol secara tepat
dalam proses doping. Toleransi dalam 0.05% bisa dicapai walaupun toleransi yang
paling biasa adalah 5% dan 10%. Efek ini ditemukan oleh seorang fisikawan Amerika, Clarence
Melvin Zener.
Mekanisme lainnya yang menghasilkan efek yang sama
adalah efek avalanche, seperti di dalam dioda avalanche.
Kedua tipe dioda ini sebenarnya dibentuk melalui proses yang sama dan kedua
efek sebenarnya terjadi di kedua tipe dioda ini. Dalam dioda silikon, sampai
dengan 5.6 Volt, efek zener
adalah efek utama dan efek ini menunjukan koefisiensi temperatur yang negatif. Di atas 5.6 Volt, efek avalanche menjadi efek utama dan
juga menunjukan sifat koefisien temperatur positif.
Dalam dioda zener 5.6 Volt, kedua efek tersebut muncul bersamaan dan
kedua koefisien temperatur membatalkan satu sama lainnya. Sehingga, dioda 5.6
Volt menjadi pilihan utama di aplikasi temperatur yang sensitif.
Teknik-teknik manufaktur yang modern telah
memungkinkan untuk membuat dioda-dioda yang memiliki tegangan jauh lebih rendah
dari 5.6 Volt dengan koefisien temperatur yang sangat kecil. Namun dengan
munculnya pemakai tegangan tinggi, koefisien temperatur muncul dengan singkat
pula. Sebuah dioda untuk 75 Volt memiliki koefisien panas yang 10 kali lipatnya
koefisien sebuah dioda 12 Volt.
Semua dioda di atas, tidak perduli berapapun tenganan rusaknya, biasanya
dijual dinamakan dioda Zener.
Rangkaian Zener |
Sebuah dioda zener juga digunakan seperti ini
sebagai regulator tegangan shunt
(shunt berarti sambungan parallel, dan regulator tegangan
sebagai sebuah kelas sirkuit yang memberikan sumber tegangan tetap.
hutanku sekolahku
“Siapa ingin ke sekolah, cari
ilmu sampai dapat”
Begitulah
sepenggal lagu yang dinyanyikan anak-anak pedalaman Mentawai saat menuju
sekolah hutan di desa mereka. Pemandangan ini muncul ketika kita pertama kali
menonton film documenter yang berjudul ‘Hutanku Sekolahku’.
Filem
berdurasi enam belas menit ini merupakan filem documenter karya dunsanak kita, David Suryadi dan Roberto
Satyadi, mahasiswa jurusan televisi dan filem di Institut Seni Indonesia,
Padang Panjang. Filem documenter ini berhasil masuk kedalam kategori lima besar
dalam ajang Eagle
Award Documentary Competition 2011 yang diselenggarakan oleh Metro TV pada
28 Oktober
2011 dengan tema “Bagimu Indonesia”.
Sebuah prestasi yang
luar biasa!
Suasana belajar di Sekolah Hutan Sanggong, penuh keterbatasan |
Sekolah
Hutan Sanggong,
sekolah yang berdiri di tengah–tengah hutan pedalaman Siberut Selatan. Sebuah sekolah yang sangat tidak bisa digambarkan
seperti layaknya sebuah sekolah. Dengan segala keterbatasan, 31 orang siswa
mengejar perkembangan ilmu pengetahuan.
Sekarang, sekolah ini
sudah dirasakan dampaknya oleh masyarakat sekitar secara jelas. Masyarakat yang
dulunya tidak mengganggap sekolah itu penting dan hidup berpencar-pencar,
sekarang mulai membentuk sebuah prkampungan agar anak-anak mereka bisa mengecap
bangku sekolah walau hanya sampai kelas 3 SD. Keterbatasanlah yang menghentikan
hingga kelas tiga SD saja.
inilah yang harus ditempuh menuju sekolah, tetap tersenyum |
Bercita-cita
menjadi dokter memicu semangat anak usianya 14 tahun, Simatet. Cita-cita yang sungguh mulia dibalik semua
keterbatasan seorang siswa yang duduk di kelas tiga SD.
Tidak kalah
dengan semangat Simatet, Patin Alvenus berjalan lebih kurang satu sampai dua jam
menuju sekolah. Ia termotivasi oleh semangat anak-anak disana yang sangat ingin
belajar dan bersekolah. Salah satu kesulitan yang meraka hadapi adalah ketika
hujan lebat. Untuk sampai ke Sekolah Hutan Sanggong, mereka harus melewati
sungai dengan sampan. Sehingga apabila hujan lebat dan terjadi banjir, maka
mereka akan kesulitan dalam menyeberangi sungai.
Menurut Tarida,
seorang anak laki-laki di daerah tersebut yang usianya sudah lebih dari 14
tahun sudah menjadi tulang punggung keluarga. Mereka juga harus mencari
kebutuhan sendiri, seperti rotan sehingga tiga hari bahkan sampai satu minggu
mereka harus berada di hutan. Hal ini menyebabkan tarida tidak bisa membuat
jadwal yang berkala. Jadwal sekolah siswa di hutan sanggong menyesuaikan dengan
jadwal siswanya. Dengan kata lain, anak-anak sagat fleksibel masuk sekolah.
berpose bersama tokoh adat Mentawai |
Begitulah ucapan salah
satu tokoh adat Mentawai, Pius Sadohutu. Sebelum mengenal sekolah, anak-anak
mentawai malu ketika mereka sewaktu-waktu keluar dari kampungnya. Salah satu
keinginan Tarida, agar anak-anak Mentawai pedalaman ini tidak dibodohi oleh
orang-orang di luar sana.
“Tempat tinggal kita
termasuk Indonesia. Meskipun berbeda kita tidak boleh saling mengejek”.
Sebuah adegan di dalam
filem tersebut, saat seorang siswa membaca sebaris kalimat diatas. Seuntai
kalimat yang seolah ingin mewakili keinginan mereka bahawasanya mereka juga
bagian dari Indonesia yang ingin mendapatkan hak yang sama seperti anak-anak
lainnya di Indonesia terutama masalah pendidikan.
Banyak cerita menarik
dibalik proses pembuatan filem ini. Saat mengetahui tema untuk Eagle Award 2012,
David dan Rober merasa Mentawai adalah daerah yang pas untuk dijadikan objek. “Karena Mentawai cocok dengan informasi
yang saya dapat untuk tema Eagle Award 2011, sehingga saya harus ke Mentawai untuk riset
dan ternyata keadaanya lebih menyedihkan dari info yang saya dapat”, ujar David.
Filem dokumenter dan media,
terutama media nasional, sebagai
upaya untuk memperjuangakan kaum-kaum yang termaginalkan. Filem dokumenter dapat
mengakat isu-isu yang tidak di
perhatikan pemerintah. Begitulah alasan yang diungkapkan David ketika ditanya mengenai
alasannya membuat file ini. Selain itu, juga sebagai ajang
kreativitas sebagai
mahasiswa filem serta untuk mencari ilmu dan pengalaman. Pembuatan filem ini memerlukan waktu yang
cukup panjang, dari
pembuatan script sampai premier memerlukan waktu sekitar tiga bulan.
Bagi David, saat
paling berkesan ketika ia dan temannya harus menjual barang-barang yang mereka
punya untuk mencukupi biaya berangkat ke Mentawai. “Yang paling
berkesan buat saya adalah ketika uang
saya dan teman–teman tidak mencukupi untuk berangkat ke Mentawai ,kami harus
menjual barang dulu ,pinjam sana –sini ,baru dapat uang akhirnya sampai di
mentawai,” ungkap David sambil tertawa.
Sungguh perjuangan
yang penuh pengorbanan!
Dalang dibalik suksesnya filem dokumenter Hutanku Sekolahku |
Dalam proses pembuatan filem ini, mereka juga dibantu oleh pembuat
dan pengajar filem profesional seperti
Abduh Aziz, Lianto Luseno, Prita Laura, Jhon Bosco serta produser Metro TV.
Saat ditanya bagaimana perasaan mereka begitu tahu filem mereka masuk lima
besar, mereka merasa senang dan bersyukur karena perjuangan dari awal sungguh
berat dan banyak pengorbanan yang mereka lakukan seperti matri, perkuliahan dan
pengorbanan lainnya. Namun, mereka tidak lah langsung puas. Masi banyak
prestasi yang ingin mereka raih.
Melalui filem ini, mereka ingin menyampaikan agar kita lebih
bersyukur dapat pendidikan yang layak. Selain itu, mereka juga ingin
mengkritisi kinerja buruk dari pemerintahan kita, hal ini agar menjadi evaluasi
untuk mereka yang lebih punya tanggung jawab dalam hal pendidikan, sehingga
tidak ada lagi pendidikan yang menyedihkan seperti anak-anak pedalaman di
Mentawai maupun daerah terpencil lainnya di Indonesia.
Bagi david, filem
ini mampu menceritakan mimpi-mimpinya kepada semua orang dan melalui filem dokumenter
ia ingin mengangkat isu-isu yang tidak disadari orang sebagai suatu hal
berarti. Dengan mengikuti acara ini, David berharap ia mampu membuat sebuah
tindakan nyata dengan membantu orang-orang yang layak untuk dibantu.
Kita sebagai generasi muda bangsa ini, sepatutnya bangga mempunyai
daerah yang kaya budaya dan keindahan pesona alam yang eksotis. Untuk itu,
beranilah bermimpi dan melakukan tindakan nyata atas mimpi-mimpi mu, apapun
medianya. Bangkitlah dan coba lihat disekelilingmu, maka kau akan tahu siapa
dirimu sebenarnya. Talk less do more.
maukah kau menghapus bekas bibirnya dibibirku dengan bibirmu
Berikut adalah cerpen karya Hamsad Rangkuti yang berjudul maukah kau menghapus bekas bibirnya bibirku dengan bibir mu :
Seorang wanita muda dalam sikap yang mencurigakan berdiri d pinggir
geladak sambil memegang terali kapal. Dia tampak sedang bersiap siap
hendak melakukanupacara bunuh diri, melompat dari lantai kapal itu. Baru
saja ada d antara anak buah kapal berusaha mendekatinya, mencoba
mencegah perbuatan nekad itu, tp wanita muda itu mengancam akan segera
terjun kalau sampai anak buah kapal itu mendekat. Dengan dalih agar bisa
memotretnya dalam posisi sempurna kudekati dia sambil membawa kamera.
Aku berhasil memperpendek jarang dengannya.sehingga tegur sapa di antara
kami bisa trdengar.
“Tolong ceritakan sebab apa kau ingin bunuh diri?” kataku memancing perhatiannya
Dia tak beralih menatap ke kejauhan laut. Di sana ada sebuah pulau. Mungkin impiannya telah retak menjadi pecah dan sudah tak bisa lagi untuk d rekat.
“Tolong ceritakan penyebab segalanya, biar ada bahan untuk ku tulis.”
Wanita itu membiarkan sekelilingnya.angin mempermainkan ujung rambutnya. Mempermainkan ujung lengan bajunya. Dan tampak kalau dia telah berketetapan hati untuk mengambil sebuah keputusan nekad. Tiba-tiba dia melepas sepatunya. Menjulurkannya ke laut.
“Ini dari dia,” katanya dan melepas sepatu itu. Sepatu itu jatuh mendekati ombak, kuabadikan dalam kamera.
Kemudian dia meraba jari tangan kirinya. Di sana ada sebentuk cincin. Sinar matahari memantul memancar klaunya. Mata berliannya membiaskan sinar tajam. Dikeluarkan cincin itu dari jarimanisnya. Di ulurkannya melampaui terali. Ombak yang liar menampar dinding kapal. Tangan yang menjulurkan cincin itu sangat mencemaskan.
“Ini dari dia,” katanya, dan melepas cincin itu.
“Semua yang ada padaku, yang berasal darinya, akan kubuang ke laut. Sengaja hari ini kupakai semua yang pernah dia berikan kepadaku hanya untuk ku buka dan kubuang satu persatu ke laut. Tak satu pun benda benda ituyang kuizinkan melekat di tubuhku saat aku telah menjadi mayat d dasar laut. Biarkan aku tanpa bekas sedikitpun darinya. Inilah saat yang tepat membuang segalanya ke laut, dari atas kapal yang pernah membuat sejarah pertemuan kami."
Wanita itu mulai melepas kancing2 bajunya, melepaskan pakaiannya, dan membuang satu persatu ke laut. Upacara pelepasan benda yang melekat di tubuhnya dia akhiri dengan melepas penutup bagian akhir tubuhnya. Membuang nya kelaut.
“Apapun yang berasal darinya, tidak boleh ada yang melekat d jasadku, saat aku sudah menjadi mayat, di dasar laut. Biarkan laut membungkus jasadku seperti kain pembungkus mayat. Biarkan asin airnya menggarami tubuhku tanpa sehelai benang penyekat”.
Wanita telanjang itu mengangkat sebelah kakinya melampaui terali, bersiap siap membuang dirinya ke laut. Kamera kubidikan ke arahnya. D dalam lensa terhampar pemandangan yg fantastis! Wanita muda, dalam ketelanjangannya, berdiri di tepi geladak dengan latar ombak dan burung camar. Sebuah pulau bebentuk bercak hitam d kejauhan samudera terlukis di sampingnya dalam bingkai lensa. Sebelum melompat,dia menoleh kearahku, seperti ada sesuatu yang terbersit di benaknya yang hendak dia sampaikan kepadaku, sebelum dia melompat.
“Ternyata tak segampang itu membuang segalanya,” katanya, “Ada sesuatu yang tak bisa di buang begitu saja”. Dia diam sejenak.memandang bercak hitam d kejauhan samudera. Dipandanginya lengkung langit agak lama, lalu bergumam: “Bekas bibirnya, bekas bibirnya ta bisa ku buang begitu saja.” Dia berpaling ke arahku. Tatapannya lembut menyejukan. Lama,dan agak lama mata itu memandang dalam tatapan yang mengambang “ Maukah kau menghapus bekas bibirnya di bibirku dengan bibirmu?” katanya ragu.
Aku tersentak mendengar permintaan itu. Sangat mengejutkan dan rasanya tak masuk akal diucapakan olehnya. Permintaan itu terasa dating dari orang yang sedang putus asa. Kucermati wajahnya dalam lensa kamera dan mendekat. Pemulas bibiur dengan warna merah tembaga dengan sentuhan warna emas, memoles bibirnya, menyiratkan gaya aksi untuk kecantikan seulas bibir.
“ Tidak akan aku biarkan bekas itu terbawa ke dasar laut. Maukah kau menghapus bekas bibirnya di bibirku dengan bibirmu? Tolonglah. Tolonglah aku meleyapkan segalanya.”
Orang orang yg terpaku di pintu pantai berteriak kepadaku, “Lakukanlah! Lakukanlah!"
Seorang muncil d pintu geladak membawa selimut terurai, siap menutup tubuh wanita telanjang itu.
“Tolonglah! Tolonglah aku menghapus segalanya. Jangan biarkan bekas itu tetap melekat di bbirku dalam kematianku di dasar laut. Tolonglah.”
“Lakukanlah! Lakukanlah!” teriak orang orang yang menyaksikan dari pintu geladak.
Aku hampiri wanita itu, orang yang membawa selimut itu berlari kea rah kami. Menyelimuti kami dengan kain yang terurai itu. Di dalam selimut ku cari telinga wanita itu.
“Masih adakah bekas bibirnya di bagian lain tubuhmu yang harus kuhapus dengan bibirku?” bisikku.
“Tolong ceritakan sebab apa kau ingin bunuh diri?” kataku memancing perhatiannya
Dia tak beralih menatap ke kejauhan laut. Di sana ada sebuah pulau. Mungkin impiannya telah retak menjadi pecah dan sudah tak bisa lagi untuk d rekat.
“Tolong ceritakan penyebab segalanya, biar ada bahan untuk ku tulis.”
Wanita itu membiarkan sekelilingnya.angin mempermainkan ujung rambutnya. Mempermainkan ujung lengan bajunya. Dan tampak kalau dia telah berketetapan hati untuk mengambil sebuah keputusan nekad. Tiba-tiba dia melepas sepatunya. Menjulurkannya ke laut.
“Ini dari dia,” katanya dan melepas sepatu itu. Sepatu itu jatuh mendekati ombak, kuabadikan dalam kamera.
Kemudian dia meraba jari tangan kirinya. Di sana ada sebentuk cincin. Sinar matahari memantul memancar klaunya. Mata berliannya membiaskan sinar tajam. Dikeluarkan cincin itu dari jarimanisnya. Di ulurkannya melampaui terali. Ombak yang liar menampar dinding kapal. Tangan yang menjulurkan cincin itu sangat mencemaskan.
“Ini dari dia,” katanya, dan melepas cincin itu.
“Semua yang ada padaku, yang berasal darinya, akan kubuang ke laut. Sengaja hari ini kupakai semua yang pernah dia berikan kepadaku hanya untuk ku buka dan kubuang satu persatu ke laut. Tak satu pun benda benda ituyang kuizinkan melekat di tubuhku saat aku telah menjadi mayat d dasar laut. Biarkan aku tanpa bekas sedikitpun darinya. Inilah saat yang tepat membuang segalanya ke laut, dari atas kapal yang pernah membuat sejarah pertemuan kami."
Wanita itu mulai melepas kancing2 bajunya, melepaskan pakaiannya, dan membuang satu persatu ke laut. Upacara pelepasan benda yang melekat di tubuhnya dia akhiri dengan melepas penutup bagian akhir tubuhnya. Membuang nya kelaut.
“Apapun yang berasal darinya, tidak boleh ada yang melekat d jasadku, saat aku sudah menjadi mayat, di dasar laut. Biarkan laut membungkus jasadku seperti kain pembungkus mayat. Biarkan asin airnya menggarami tubuhku tanpa sehelai benang penyekat”.
Wanita telanjang itu mengangkat sebelah kakinya melampaui terali, bersiap siap membuang dirinya ke laut. Kamera kubidikan ke arahnya. D dalam lensa terhampar pemandangan yg fantastis! Wanita muda, dalam ketelanjangannya, berdiri di tepi geladak dengan latar ombak dan burung camar. Sebuah pulau bebentuk bercak hitam d kejauhan samudera terlukis di sampingnya dalam bingkai lensa. Sebelum melompat,dia menoleh kearahku, seperti ada sesuatu yang terbersit di benaknya yang hendak dia sampaikan kepadaku, sebelum dia melompat.
“Ternyata tak segampang itu membuang segalanya,” katanya, “Ada sesuatu yang tak bisa di buang begitu saja”. Dia diam sejenak.memandang bercak hitam d kejauhan samudera. Dipandanginya lengkung langit agak lama, lalu bergumam: “Bekas bibirnya, bekas bibirnya ta bisa ku buang begitu saja.” Dia berpaling ke arahku. Tatapannya lembut menyejukan. Lama,dan agak lama mata itu memandang dalam tatapan yang mengambang “ Maukah kau menghapus bekas bibirnya di bibirku dengan bibirmu?” katanya ragu.
Aku tersentak mendengar permintaan itu. Sangat mengejutkan dan rasanya tak masuk akal diucapakan olehnya. Permintaan itu terasa dating dari orang yang sedang putus asa. Kucermati wajahnya dalam lensa kamera dan mendekat. Pemulas bibiur dengan warna merah tembaga dengan sentuhan warna emas, memoles bibirnya, menyiratkan gaya aksi untuk kecantikan seulas bibir.
“ Tidak akan aku biarkan bekas itu terbawa ke dasar laut. Maukah kau menghapus bekas bibirnya di bibirku dengan bibirmu? Tolonglah. Tolonglah aku meleyapkan segalanya.”
Orang orang yg terpaku di pintu pantai berteriak kepadaku, “Lakukanlah! Lakukanlah!"
Seorang muncil d pintu geladak membawa selimut terurai, siap menutup tubuh wanita telanjang itu.
“Tolonglah! Tolonglah aku menghapus segalanya. Jangan biarkan bekas itu tetap melekat di bbirku dalam kematianku di dasar laut. Tolonglah.”
“Lakukanlah! Lakukanlah!” teriak orang orang yang menyaksikan dari pintu geladak.
Aku hampiri wanita itu, orang yang membawa selimut itu berlari kea rah kami. Menyelimuti kami dengan kain yang terurai itu. Di dalam selimut ku cari telinga wanita itu.
“Masih adakah bekas bibirnya di bagian lain tubuhmu yang harus kuhapus dengan bibirku?” bisikku.
End.
Mungkin kah penulis cerpen ini terinspirasi dari kehidupan nyata atau hanya imajinasi belaka??? entahlah.
a little thing about my little famz
Terlahir dalam keadaan sehat, tidak cacat dan tak kurang
satu apapun, alhamdulillah untuk karunia tuhan yang menciptakan makhluk
seindah manusia. Aku bersyukur bisa menjadi seorang manusia, terlahir
ke bumi dari rahim seorang ibu yang penuh perhatian cinta dan kasih
sayang.
Mama adalah orang terpenting dalam hidup ku. Setiap
keputusan yang aku ambil, selalu ataspersetujuan mama. Dan laki laki
yang sangat dekat dengan ku adalah papa. Papa adalah sosok pria yang
menjadi inspirasi dalam hidupku. Jiwa sosial beliau yang tinggi, suka
bergaul dan angat dekat dengan anak-anak membuatnya menjadi dola
anak-anak. Mungkin karena kesehariaanya yang berhubunga dengan banyak
anak-anak. I’m so proud of you papa.
Selain mama dan papa, orang yang juga banyak berperan
dalam kehidupanku adalah uni eja. Dia adalah kakak ku satu satunya. Kami
sering banget berantem. Padahal, jarak umur kami cukup jauh, 6 tahun
lah. Tapi mungkin karena dia anak pertama jadi sifatnya keras dan tak
mau mengalah. Gara gara itu dulu aku sempat benci sama dia, kalo
berantem, aku yang lebih banyak mengalah. Kata mama, upa tuh masih
ketek, dangaan se lah kecek uni eja tuh. Padahal kan aku remaja yang
juga ingin didengar. Huh. Mungkin waktu aku masih kecil, bolehlah
digitukan. Tapi kalo sekarang kan aku udah besar. Aku pun tak mau
mengalah terus, aku lawan aja dia kalo kami cekcok. Jadilah frekuensi
berantem kami semakin sering, bahkan sampai diam diaman dan gag mau
menyapa. Dia gengsi nyapa aku, aku pun juga gengsi nyapa dia. Tapi itu
juga tidak berlangsung lama. Pasti ada aja seuatu hal yang akhirnya
bikin kami harus berinteraksi.
Yah, walaupun aku sering berantem sama dia, bahkan untuk hal sepele pun, tapi aku yakin, didalam hati kami sangat mencintai. Walau gimanapun kan darah itu kental, darah yang mengalir ditubuh kami berasal dari satu sumber juga (apa cobak hubungannya sama darah yg kental?emang gag ada sih). Belakangan sih, berhubung aku sudah besar juga, frekuemsi berantem kami juga sedikit berkuranglah, yah paling bnerantem hal hal sepele yang dia tak mau mengalah. Itu lah satu sifatnya yang susah bangeet buat dihilangkan, sifat keras kepala dan tak mau mengalah apalagi masalah harga diri. Jangan dilawan deh, capek.
Yah, walaupun aku sering berantem sama dia, bahkan untuk hal sepele pun, tapi aku yakin, didalam hati kami sangat mencintai. Walau gimanapun kan darah itu kental, darah yang mengalir ditubuh kami berasal dari satu sumber juga (apa cobak hubungannya sama darah yg kental?emang gag ada sih). Belakangan sih, berhubung aku sudah besar juga, frekuemsi berantem kami juga sedikit berkuranglah, yah paling bnerantem hal hal sepele yang dia tak mau mengalah. Itu lah satu sifatnya yang susah bangeet buat dihilangkan, sifat keras kepala dan tak mau mengalah apalagi masalah harga diri. Jangan dilawan deh, capek.
Selain uni eja, aku juga punya satu adek perempuan.
Jarak umur kami Cuma 2 tahun. Namanya nia. Tapi orang yg lebih kecil
dari dia biasa manggil dia teta (kakak). Di rumah dialah yang postur
tubuhnya puaaling besar. Kalo dia makai baju aku, huaah takut melar aja
tuh baju, ngeri deh. Kadang kalo liat dia, aku jadi sangat bersyukur
diberi tubuh seproposional ini. Tapi aku juga kasian sih sama dia,
sering jadi bahan lucuan. Gimanapun juga kan itu berkah dari tuhan.
Sebenarnya tubuh nia yang gendut itu ada sejarahnya. Jadi dia saat dilahirkan terlahir normal koq. Sampai kelas dua esde badan nya masih bagus, ramping, putih, matanya sipit, pokoknya waktu kecil itu dia termasuk anak perempuan yang cantik. Sampai akhirnya kelas dua sd, nia berpuasa penuh satu bulan tanpa bolong. Disanalah semua bermula. Setelah puasa, tubuh nia berubah melar. sepertinya itu berkah dari tuhan. cuman yaa, sampe sekarang dia masih belum bisa mengubah pola makannya yang uuhh… tapi apapun bentuknya, dia tetap adek perempua aku satu satunya. aku sayaaang banget sama diaa. kadang dia bisa jadi teman, sahabat sekaligus tukang ojek gratis. yah, ini karena aku gag bisa bawa motor ajah…
Sebenarnya tubuh nia yang gendut itu ada sejarahnya. Jadi dia saat dilahirkan terlahir normal koq. Sampai kelas dua esde badan nya masih bagus, ramping, putih, matanya sipit, pokoknya waktu kecil itu dia termasuk anak perempuan yang cantik. Sampai akhirnya kelas dua sd, nia berpuasa penuh satu bulan tanpa bolong. Disanalah semua bermula. Setelah puasa, tubuh nia berubah melar. sepertinya itu berkah dari tuhan. cuman yaa, sampe sekarang dia masih belum bisa mengubah pola makannya yang uuhh… tapi apapun bentuknya, dia tetap adek perempua aku satu satunya. aku sayaaang banget sama diaa. kadang dia bisa jadi teman, sahabat sekaligus tukang ojek gratis. yah, ini karena aku gag bisa bawa motor ajah…
Selain mama, papa, uni eja, aku dan nia, ada satu orang
lagi yang jadi penghuni rumah kami. dia adalah si bulet yang itam. teman
nonton bola nya si papa. orang yang paling muda, sekaligus paling
manja, sementang punya tiga kakak cewek, manjaa nya minta ampyyuun.
sumpah deh, aku gag suka lelaki manja. kerjaannya bikin rusuh ajah. tapi
kalo gag ada dia, rumah jadi sepi deehh. walaupun gitu, dia tetap jadi
big boy yang jagain kakak kakak nya. si bontot yang paling nakal ini namanya zaki. meskipun nakal, sering bikin mama papa geram, bikin kami kesal, namun dia tetap yang paling dimanjaa. yaiyalah, anak bontot.
Oke, itu sedkit cerita tentang keluarga ku. apapun yaang
terjadi, bagaimanapun kalian, siapapun mereka, mereka semua tetap
adalah inspirasi aku. rumah tempat aku pulang. tempat aku mengadu selain
pada yang diatas.
Aku sangat sayaaang pada mereka. aku bersyukur pada
tuhan dilahirkan dikeluarga ini. satu rumah dihuni enam manusia luar
biasa, buat aku itu satu anugrah yang besar. kalo aja ada satu orang
yang gag ada, rumah jadi sepi deh, berasa ada yang kurang.
menyukai fisika melalui imajinasi
Seringkali,
ketika saya ditanya jurusan kuliah saya, banyak reaksi yang muncul ketika saya
jawab.
“Ulfa
kuliahnya jurusan apa?”
“Fisika”
Mereka :
“waaaw” (dengan berbagai reaksi dan tanggapan pun muncul mengiringi kalimat
‘waaaw’
Memang,
berbicara tentang fisia dapat menimbulkan berbagai reaksi dan tanggapan. Tak
bisa dipungkiri, fisika kerap menjadi momok dikalangan pelajar. Maka tak aneh
lagi bila fisika dianggap sebagai “hantu” yang menakutkan bagi para pelajar di
sekolah menengah maupun di perguruan tinggi. Banyak spekulasi yang bermunculan
tentang fisika. Ada yang menganggap bahwa fisika hanyalah milik orang cerdas,
serius, kutu buku, kurang gaul atau cupu.
Orang beraggapan
bahwa menjadikan fisika sebagai karir
adalah pilihan yang salah. Bahkan, fisika menjadi pilihan yang sangat tidak
diminati. Kuliah difisika itu ibarat masuk kedalam ‘blackhole’ . teman teman
tau blackhole itu apa? Semua benda sangat gampang terperangkap didalam lubang
hitam tersebut, namun jika sudah masuk, maka akan sulit untuk keluar. Begitulah
kira-kira analoginya. Dapat dikatakan bahwa tidaklah sulit menjadi mahasiswa
fisika, namun untuk lulus dari fisika butuh perjuangan yang keras. Belum lagi
anggapan bahwa karir difisika buntutnya hanya menjadi guru atau dosen.
Bukankah menjadi
guru dan dosen itu pekerjaan yang mulia.
Yang paling
mengaharukan adalah, ketika kita belajar menguasai fisika, kita malah dianggap
aneh. Mereka berfikir, apa gunanya belajar rumus-rumus yang beribet dan
angka-angka yang tak jelas, toh pada akhirnya tak juga ditemukan dikehidupan
nyata. Menurut mereka, belajar ekonomi atau belajar berbisnis dan menjadi
pengusaha lebih meyakinkan karena dapat mengahasilkan uang dan menjadikan
mereka kaya-raya.
Hm, it’s
okeh. Tak apa. Bukankah setiap orang berhak berpendapat. Namun, pendapat saya,
mereka yang beranggapan seperti itu adalah mereka yang tidak tahu bahwa
sebenarnya dunia fisika itu sungguh indah. Kalau kita mau menghayati banyak
sekali fenomena fisika yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Hal yang
paling sederhana misalnya, hembusan angin yang sejuk, keindahan warna bunga
yang kita lihat, music yang terdengar nyaman ditelinga hingga air terjun yang
mengalir, merupakan sedikit dari sekian banyak fenomena yang ada. Hanya saja,
hal-hal seperti ini kerap terlupakan oleh kita, karena kita tidak pernah mau
mengahayati dan mengembangkan daya imajinasi kita yang dianugrahi tuhan. Seringkali
orang berfikir itu semua adalah fenomena lumrah yang terjadi begitu saja tanpa
mau mengahayati sehingga mereka lupa akan keindahan alam dan bersikap seolah
tidak mau tahu. Padahal, jika kita mau sedikit menghayati dan berimajinasi
tentang fenomena ini, maka akan banyak pertanyaan-pertanyaan bermunculan yang
hanya dapat dijelaskan melalui fisika.
Salah satu
penyebab timbulnya paradigma negative tentang fisika disebabkan karena pengajar
dari fisika itu sendiri. Seringkali ilmu fisika diajarkan tanpa penghayatan
sehingga terasa menyebalkan. Kebanyakan pengajar fisika hanya menyodorkan
rumus-rumus yang bribet tanpa menjelaskan makna dari rumus tersebut. selain
itu, tidak banyak pengajar fisika yang mau mengajak anak didiknya menggunakan
daya imajinasi mereka untuk mengetahui fenomena alam yang terjadi disekitar
mereka. padahal, setiap rumus tersebut menjelaskan banyak hal dan mengungkap
rahasia alam yang belum terungkap.
Berdasarkan
pengalaman, setiap soal fisika yang diberikan, terlebih menggunakan
rumus-rumus, sering dikerjakan secara gotong-royong. Ini karena hanya sedikit
diantara mereka yang mau dan mampu mengerjakan soal fisika yang diberikan. Sementara,
kemampuan para pengajar didasarkan kepada kemampuannya mengajarkan soal-soal
ujian akhir, bukan mengajarkan makna fisis dari rumus tersebut. hal ini
memnyebabkan, sangat sulit menemukan pelajar yang menyukai fisika. Saking sedikitnya,
menemukan orang yang menyukai fisika sama hal nya dengan mencari jarum didalam tumpukan
jerami. Ini bukan suatu hal yang dilebay-lebay kan. Hanya sekian pelajar yang
menyukai fisika. Itupun karena keberhasilan mereka di olimpiade. Atau mungkin kekaguman
mereka dengan para ilmuwan yang jenius.
Sejatinya,
fisikawan membuat rumus tidaklah untuk dihafalkan. Rumus-rumus tersebut
terlahir untuk memahami fenomena alam dalam bentuk ringkas sehingga menjadi
indah, universal dan berguna dalam menyelesaikan masalah. Memang, rumus identik
dengan angka. Pun fisika tak bisa dilepaskan dari fisika. Namun, belajar
fisika, tidak mesti gila matematika. Tidak perlu lah beranggapan, dengan
menyukai fisika akan menjadi orang yang serius sehingga dianggap tidak gaul dan
populer.
Kenapa kita
tidak mencoba menyukai fisika? Jangan takut. Sebenarnya, fisika tidak menuntut
banyak syarat dan keahlian. Hanya gunakan imajinasimu. Imajinasi. Menyukai fisika
hanya lewat imajinasi.
Imajinasi terlahir
dari lingkungan yang mendukung kita untuk berfikir tentang fenomena disekitar
kita. Maka, keluarga ataupun guru seharusnya menghargai kebebasan berfikir
seseorang agar daya imajinasi mereka berkembang. Apabila keluarga dan
lingkungan tidak menghargai kebebasan berfikir, maka daya imajinsi menjadi
sulit untuk dikembangkan. Hamper semua fisikawan terkenal adalah orang-orang
yang suka berimajinasi dan berfikiran radikal. Tak sedikit dari mereka dianggap
aneh karena pikiran mereka yang aneh dan radikal.
Siapa yang
tidak kenal Albert Einstein? Si penemu rumus E = mc2 ini adalah
contoh populer fisikawan yang dianggap aneh dan suka menghayal. Einsten membayangkan
bagaimana seandainya ia dapat bergerak dengan kecepatan cahaya. Namun,
pemikiran yang aneh inilah yang pada akhirnya melahirkan teori relativitas
khusus yang hingga saat ini masih digunakan. Sama halnya dengan Issac Newton. Kalau
saja Newton tidak suka menghayal dibawah pohon apel, mungkin hokum gravitasi
tidak akan ditemukan hingga berpuluh tahun kemudian. Kebiasaan dan pemikiran
mereka yang aneh dan radikal, yang akhirnya membuka cakrawala baru dari
perkembangan ilmu pengetahuan. Bukankah fisika itu indah?
Masih banyak
fenomena fisika yang ada disekitar kita. Kalau saja kita mau merenung dan mencari
tau atas semua pertanyaan yang ada. Melalui
imajinasi, kesadaran untuk mengamati fenomena alam dan membaca buku-buku fisika
akan muncul dengan sendirinya. Menyibak tabir dari fenomena yang ada.
Fikirkan,
bayangkan, imajinasikan dan tanya kenapa. Maka kamu akan temukan jawabannya. Temukan
indahnya fisika. Fisika? Siapa takut.
Jumat, 25 Mei 2012
rencana tuhan
Tak ada yang pernah tau apa yang di rencanakan tuhan
Semua terjadi begitu sajaa, sesuai dengan yang Dia inginkan
Suka tidak suka harus kita jalani
Namun percayalah pada Nya
Tak ada rencana seindah rencana Nya
Ikhlas dan sabar
Insyaallah semua akan indah pada waktu nya
Tuhan, jadikan lah rencana Mu,
agar aku semakin dekat dengan Mu.
Jangan Kau biarkan hati ini hampa dan kosong
Jagalah hati ini hanya untuk satu cinta
Cinta yang hakiki hanya kepada Mu
Terimakasi atas hadiah terindah yang Kau berikan
Sepasang orangtua yang telah mengenalkan aku kepada Mu
Ku berjanji, akan menjaga hadiah Mu
Walau hanya Engkau yang berhak untuk itu
Semoga nanti aku bisa menjadi seperti mereka
Mendapatkan kado kecil yang tak ternilai
Betapa hebatnya menjadi seorang ibu
Aku pasti sangat menginginkan saat saat seperti itu
Dan hanya Engkau lah ya Allah yang dapat mengabulkan
Semua terjadi begitu sajaa, sesuai dengan yang Dia inginkan
Suka tidak suka harus kita jalani
Namun percayalah pada Nya
Tak ada rencana seindah rencana Nya
Ikhlas dan sabar
Insyaallah semua akan indah pada waktu nya
Tuhan, jadikan lah rencana Mu,
agar aku semakin dekat dengan Mu.
Jangan Kau biarkan hati ini hampa dan kosong
Jagalah hati ini hanya untuk satu cinta
Cinta yang hakiki hanya kepada Mu
Terimakasi atas hadiah terindah yang Kau berikan
Sepasang orangtua yang telah mengenalkan aku kepada Mu
Ku berjanji, akan menjaga hadiah Mu
Walau hanya Engkau yang berhak untuk itu
Semoga nanti aku bisa menjadi seperti mereka
Mendapatkan kado kecil yang tak ternilai
Betapa hebatnya menjadi seorang ibu
Aku pasti sangat menginginkan saat saat seperti itu
Dan hanya Engkau lah ya Allah yang dapat mengabulkan
Kamis, 24 Mei 2012
NetMeeting
On off on
off on off.
Begitulah gambaran
chat facebook saya saat ini. Padahal saya lagi neet meeting dengan teman teman
kkn saya. Keren ya bahasanya, net meeting. Artinya rapat di dunia maya. Mungkib
bagi sebagian orang ini hal biasa, tapi untuk saya ini lumayan keren. Karena biasanya
kalo rapat di genta itu pasti selalu di sekre atau di sekitar pkm, terus
biasanya juga sampai maghrib gitu rapatnya, bahkan terkadang sampai malam jika
rapatnya berjalan alot.
Karena sinyal
modem saya ini on off on off akibat sudah saya pakai selama lima jam, saya
perkiarakan dia ngadat karena sudah terlalu lama on, makanya dia capek, ibarat
orang kalau berjalan, kalau sudah lima jam berjalan pasti butuh istirahat. Nah,
saya perkirakan modem saya ini butuh istirahat. Makadari itu, saya tidak akan
memaksaka dia tetap bersinar, biarlah dia istirahat sejenak untuk menmulihkan
tenaga. Tapi akibat saya mengistirahatkan dia, saya jadi tidak bisa ikut rapat
net meeting jadinya. Karena untuk terhubung dengan mereka saya harus onlen. Haduh,
tak apa, saya tunggu hasil rapatnya saja. Jadilah saya tidur tidur an sambil
belajar adobe photoshop.
Eh, baru
buka photoshop, henpina yang sedari tadi diam melongo berkentut, bip bip bip,
ternyata ada sms masuk. Langsung saja saya buka henpina dengan hati riang
gembira berharap itu sms dari telkomsel (keseringan terima sms dari telkomsel),
eh rupanya yang sms saya barusan itu si indra ketua nagari kkn saya. Dia bilang,
“teman teman pada kemana, koq gak muncul2?”. Buseet dah ni orang, gak tau apa,
saya kan dari beberapa jam yang lalu udah onlen, udah chat juga malahan sama kak
ika (teman kkn), ngebahas beberapa hal.keluar kamar, duduk di ruang tamu, karena biasanya di ruang tamu sinyal
modem nya lancar tanpa gangguan. Bener aja, begitu sampai di ruang tamu, si
modem langsung segar bugar mengeluarka kekuatan nya yang terpendam.
Maka tanpa
membuang waktu, langsug saja saya gabung di chat group yang ternyata udah rame.
Ternyata pusing ya rapat di chat gini. Bingung saya bacanya. Yang ini ngomong
A, yang satu ngerespon B. tapi setelah sekian lama ngobrol dan membahsa semua
yang perlu dibahas, akhirnya net meeting pun selesai. Meskipun saya gak
terlalu banyak bersuara, yaiyalah, saya udah pusng duluan bacanya. Kalo saya
paksakan ikutan ngobrol, yang ada ntar malah tambah ngawur, tau sendiri saya
suka ngetik hal hal yang gak penting. Meeting hari ini memutuskan kita akan
pergi survey hari minggu depan ke pesisir selatan tepatnya di daerah kambag timur.
Wah, saya
makin gak sabaran nih buat pergi survey. Penasaran banget sama tempat yang
bakal ditinggalin selama lebih dari satu bulan ini. Hmm, daripada mengira-ngira
tempatnya seperti apa, lebih baik persiapkan diri buat pergi survey hari minggu
ini.
Okeh,
kambang timur, mari kita lihat seperti apa diri mu :)
memory in feb 18, 2010
ini tulisan yang pernah saya posting di note facebook pada tanggal 18 februari 2010.
dua tahun telah berlalu semenjak hari itu..
kebetulan hari itu saya berulang tahun, jadi yah mungkin tulisan ini tentang perasaan saya diwaktu itu.
ntah lah, jujur, memori saya terlalu kecil untuk menyimpan kenangan kenangan. bukannya tak mau ingat, tapi terkadang, saya tidak terlalu sering menganggap sesuatu itu terlalu wah sehingga harus selalu dikenang.
tapi hari ini saya mau flash back sedikit tentang hari itu.
(18 februari 2010)
sebenarnya makna ultah itu apa?
yg aku taw ultah itu hari kelahiran qta ...
tpi knapa orang bahagia merayakan ultah ?
padahal setiap ulag tahun itu artinya umur kita berkurang untuk hidup di dunia ini..
bukan kah itu artinya mendekati kematian?
ntah lah ,, apapun itu , setiap orang pasti punya alasan .
yg jlas , di hari ulang tahun ini,
aku ingin mengucapkan rasa syukur yang besar kpada allah swt ....
atas nikmat nya hingga aku masih d beri kesempatan untuk menikmati hidup sampai sekarang , 19 th ..
19 tahun hidup ku , aku rasakan belum ada kekurangan yg berarti dalam hidup ..
smga aku diberi umur panjang ,
dan mnjadi orang yg bermanfaat....
bwat mama dan papa ..
terima kasih atas sayang dan cinta yg tiada pernah henti ,
walau engkaw tak pernah minta ,
tp apapun yg aku berikan tak kan pernah membalas smwa yg kau lakukan ..
karena dirimu lah , aku disini ...
i luv u mama papa
bwat uni dan adek ku,
walau pun kita sering salah paham ,
tpi kalian lah yg tetap mngerti diri ku.
rumah pasti akan sepi tanpa kalian ...
apapun yg terjadi ,
uni , nia dan zaki ,,, kalian tetap adalah saudara ku ....
bakduners ,,,
walaupun di hari in kita tdak berkumpul ,
kalian tetap adalah ..........
dan bwat smwa temand2 ,
makasih banyak bwat smwanya ...
n_n
dua tahun telah berlalu semenjak hari itu..
kebetulan hari itu saya berulang tahun, jadi yah mungkin tulisan ini tentang perasaan saya diwaktu itu.
ntah lah, jujur, memori saya terlalu kecil untuk menyimpan kenangan kenangan. bukannya tak mau ingat, tapi terkadang, saya tidak terlalu sering menganggap sesuatu itu terlalu wah sehingga harus selalu dikenang.
tapi hari ini saya mau flash back sedikit tentang hari itu.
(18 februari 2010)
sebenarnya makna ultah itu apa?
yg aku taw ultah itu hari kelahiran qta ...
tpi knapa orang bahagia merayakan ultah ?
padahal setiap ulag tahun itu artinya umur kita berkurang untuk hidup di dunia ini..
bukan kah itu artinya mendekati kematian?
ntah lah ,, apapun itu , setiap orang pasti punya alasan .
yg jlas , di hari ulang tahun ini,
aku ingin mengucapkan rasa syukur yang besar kpada allah swt ....
atas nikmat nya hingga aku masih d beri kesempatan untuk menikmati hidup sampai sekarang , 19 th ..
19 tahun hidup ku , aku rasakan belum ada kekurangan yg berarti dalam hidup ..
smga aku diberi umur panjang ,
dan mnjadi orang yg bermanfaat....
bwat mama dan papa ..
terima kasih atas sayang dan cinta yg tiada pernah henti ,
walau engkaw tak pernah minta ,
tp apapun yg aku berikan tak kan pernah membalas smwa yg kau lakukan ..
karena dirimu lah , aku disini ...
i luv u mama papa
bwat uni dan adek ku,
walau pun kita sering salah paham ,
tpi kalian lah yg tetap mngerti diri ku.
rumah pasti akan sepi tanpa kalian ...
apapun yg terjadi ,
uni , nia dan zaki ,,, kalian tetap adalah saudara ku ....
bakduners ,,,
walaupun di hari in kita tdak berkumpul ,
kalian tetap adalah ..........
dan bwat smwa temand2 ,
makasih banyak bwat smwanya ...
n_n
Rabu, 23 Mei 2012
harapan untuk sebuah keinginan
saya gak tau mau nge-post apa untuk pertama-tama ini.
iseng, saya lihat blog lama saya. saya temukan tulisan artikel pertama saya. artikel pertama saya ini merupakan syarat waktu saya mengikuti open recruitment di salah satu tabloid di kampus saya, yang alhamdulillah saya sudah bergabung saat ini.
Artikel : Harapan Untuk Sebuah Keinginan
Impian semua siswa adalah ketika mereka dapat memasuki universitas ataupun perguruan tinggi yang mereka idam-idamkan. Namun, impian tersebut kadang kandas karena beberapa factor. Factor yang paling klasik adalah mengenai mahalnya biaya kuliah yang semakin tinggi, sehingga anak-anak yang berlatar belakang miskin tidak sanggup untuk melanjutkan kuliah. Ibarat kata, mereka gagal sebelum berperang. Karena tak ada apa apa untuk berperang. Mereka merasa tidak memiliki apapun untuk masuk. Meski kebanyakan dari mereka bukan lah orang yang bodoh.
Usaha yang mereka tempuh untuk dapat lulus dari sekolah menengah atas dengan nilai tinggi rasanya hanya sia sia. Pasalnya, toh mereka juga tidak akan mampu untuk melanjutkan pendidikan. Meskipun lulus dengan nilai tinggi, nilai itu pun terasa hambar. Nilai yang tinggi pun tak bias merubah nasib mereka. Meraka hanya mampu melamar pekerjaan yang biasa-biasa saja. Karena pada kondisi sekarang, lapangan pekerjaan telah menuntut tingkat pendidikan yang tinggi.
Keadaan yang terpakasa ini memaksa mereka mandapatkan pekerjaan hanya sekedarnya, sekedar melanjutkan nafas. Lantas, tak pantaskah mereka untuk mengubah nasibnya? Apakah orang miskin cenderung untuk menjadi miskin. Benarkah kata pepatah bahwa buah jatuh tak jauh dari batangnya?
Kemana mereka akan mengadu? Pemerintah kah? Bukan kah universitas negeri berada dibawah naungan pemerintah?
Sungguh, betapa ironinya negeri ini. Sementara mereka yang mampu melanjutkan pendidikan acap kali terlena dengan status mereka sebagai mahasiswa. Berada diantara gedung yang tinggi kadang membuat mereka cukup merasa bangga, sehingga kuliah hanya untuk kebanggan saja. Dan tak sedikit ditemukan diantara mereka sosok mahasiswa yang tangguh, karena mereka kini sudah semakin terkikis oleh kenikmatan dan kemudahan-kemudahan. Mereka tidak sadar dengan biaya kuliah yang semakin mahal dan tak semua mampu menikamti nya. Mereka yang haus akan pendidikan hanya dapat menahan keinginan untuk kuliah karena keterbatasan yang sebenarnya bukan keinginan mereka. Kuliah hanya dinikmati oleh kalangan berduit, yang bisa dan mengerti kemauan pihak perguruan tinggi.
Lantas untuk apa biaya kuliah yang semakin mahal? Benarkah untuk meningkatkan fasilitas pendidikan? Gedung yang semakin tinggi dan megah, ruangan penunjang pembelajaran yang semakin lengkap, pemakaian alat alat canggih, bahkan hingga pembangunan WC pun di tingkatkan. Dapatkah fasilitas ini menjamin mutu mahasiswa yang tidak bermental “tempe”?
Betapa kayan nya Negara kita ini. Namun, pada kenyataannya pendidikan dan kesejahteraan belum bias merata. Masih banyak diantara anak muda Indonesia yang bermimpi untuk melanjutkan pendidikan yang tinggi, namun mereka tak sanggup. Harapan mereka hanya lah, mereka yang sekarang mampu duduk di perguruan tinggi, dapat melakukan sesuatu yang berguna bagi bangsa dan negaranya.
iseng, saya lihat blog lama saya. saya temukan tulisan artikel pertama saya. artikel pertama saya ini merupakan syarat waktu saya mengikuti open recruitment di salah satu tabloid di kampus saya, yang alhamdulillah saya sudah bergabung saat ini.
Artikel : Harapan Untuk Sebuah Keinginan
Impian semua siswa adalah ketika mereka dapat memasuki universitas ataupun perguruan tinggi yang mereka idam-idamkan. Namun, impian tersebut kadang kandas karena beberapa factor. Factor yang paling klasik adalah mengenai mahalnya biaya kuliah yang semakin tinggi, sehingga anak-anak yang berlatar belakang miskin tidak sanggup untuk melanjutkan kuliah. Ibarat kata, mereka gagal sebelum berperang. Karena tak ada apa apa untuk berperang. Mereka merasa tidak memiliki apapun untuk masuk. Meski kebanyakan dari mereka bukan lah orang yang bodoh.
Usaha yang mereka tempuh untuk dapat lulus dari sekolah menengah atas dengan nilai tinggi rasanya hanya sia sia. Pasalnya, toh mereka juga tidak akan mampu untuk melanjutkan pendidikan. Meskipun lulus dengan nilai tinggi, nilai itu pun terasa hambar. Nilai yang tinggi pun tak bias merubah nasib mereka. Meraka hanya mampu melamar pekerjaan yang biasa-biasa saja. Karena pada kondisi sekarang, lapangan pekerjaan telah menuntut tingkat pendidikan yang tinggi.
Keadaan yang terpakasa ini memaksa mereka mandapatkan pekerjaan hanya sekedarnya, sekedar melanjutkan nafas. Lantas, tak pantaskah mereka untuk mengubah nasibnya? Apakah orang miskin cenderung untuk menjadi miskin. Benarkah kata pepatah bahwa buah jatuh tak jauh dari batangnya?
Kemana mereka akan mengadu? Pemerintah kah? Bukan kah universitas negeri berada dibawah naungan pemerintah?
Sungguh, betapa ironinya negeri ini. Sementara mereka yang mampu melanjutkan pendidikan acap kali terlena dengan status mereka sebagai mahasiswa. Berada diantara gedung yang tinggi kadang membuat mereka cukup merasa bangga, sehingga kuliah hanya untuk kebanggan saja. Dan tak sedikit ditemukan diantara mereka sosok mahasiswa yang tangguh, karena mereka kini sudah semakin terkikis oleh kenikmatan dan kemudahan-kemudahan. Mereka tidak sadar dengan biaya kuliah yang semakin mahal dan tak semua mampu menikamti nya. Mereka yang haus akan pendidikan hanya dapat menahan keinginan untuk kuliah karena keterbatasan yang sebenarnya bukan keinginan mereka. Kuliah hanya dinikmati oleh kalangan berduit, yang bisa dan mengerti kemauan pihak perguruan tinggi.
Lantas untuk apa biaya kuliah yang semakin mahal? Benarkah untuk meningkatkan fasilitas pendidikan? Gedung yang semakin tinggi dan megah, ruangan penunjang pembelajaran yang semakin lengkap, pemakaian alat alat canggih, bahkan hingga pembangunan WC pun di tingkatkan. Dapatkah fasilitas ini menjamin mutu mahasiswa yang tidak bermental “tempe”?
Betapa kayan nya Negara kita ini. Namun, pada kenyataannya pendidikan dan kesejahteraan belum bias merata. Masih banyak diantara anak muda Indonesia yang bermimpi untuk melanjutkan pendidikan yang tinggi, namun mereka tak sanggup. Harapan mereka hanya lah, mereka yang sekarang mampu duduk di perguruan tinggi, dapat melakukan sesuatu yang berguna bagi bangsa dan negaranya.
postingan pertama
bismillahirrohma nirrahim..
ini postingan pertama saya di blog ini,
tapi ini bukan bolg pertama saya,
hm, entah lah ini blog keberapa,
dulu saya pernah punya blog di blogsopt. juga, namun, karena saya lupa akun dan pasword nya (kelalaian akibat pelupa) maka saya tidak bisa melanjutkan nge-blog di situ,
lalu, saya coba bikin blog lagi, tapi menggunakan wordpress, kali ini saya tidak lagi lupa akun dan paswordnya, sampai sekarang blog saya ini masih aktif, kalau mau lihat seilakan di ulfayulius.wordpress.com
kenapa saya bikin blog baru lagi?
saya pengen coba aja bikin blog di blogspot, karena penggunaan blogspot lebih gampang ketimabang wordpress, maka jadilah saya bikin akun baru lagi.. hehe
hmm, saya berharap ini jadi blog yang terakhir saya,
saya harap saya bisa konsen di blog ini..
kalo blog saya terdahulu kebanyakan isinya tulisa pribadi yang gak penting,
maka di blog yang ini saya berharap bisa nge-post tulisan yang lebih bermanfaat,
meskipun cara menulis saya masih standar, maklum, masih dalam tahap belajar..
okeh, saya rasa cukup tentang postingan pertama saya ini..
enjoyy reading for everyone,
i proud if you wanna look my little world :)
ini postingan pertama saya di blog ini,
tapi ini bukan bolg pertama saya,
hm, entah lah ini blog keberapa,
dulu saya pernah punya blog di blogsopt. juga, namun, karena saya lupa akun dan pasword nya (kelalaian akibat pelupa) maka saya tidak bisa melanjutkan nge-blog di situ,
lalu, saya coba bikin blog lagi, tapi menggunakan wordpress, kali ini saya tidak lagi lupa akun dan paswordnya, sampai sekarang blog saya ini masih aktif, kalau mau lihat seilakan di ulfayulius.wordpress.com
kenapa saya bikin blog baru lagi?
saya pengen coba aja bikin blog di blogspot, karena penggunaan blogspot lebih gampang ketimabang wordpress, maka jadilah saya bikin akun baru lagi.. hehe
hmm, saya berharap ini jadi blog yang terakhir saya,
saya harap saya bisa konsen di blog ini..
kalo blog saya terdahulu kebanyakan isinya tulisa pribadi yang gak penting,
maka di blog yang ini saya berharap bisa nge-post tulisan yang lebih bermanfaat,
meskipun cara menulis saya masih standar, maklum, masih dalam tahap belajar..
okeh, saya rasa cukup tentang postingan pertama saya ini..
enjoyy reading for everyone,
i proud if you wanna look my little world :)