kambang
timur adalah sebuah nama desa. Bukan berarti daerah yag hanya berkembang di
daerah timur. Daerah ini terletak di bagian timur pesisir selatan. Jadi dinamakanlah
daerah ini kambag timur. Bukan kambang barat, karena bukan di barat. Menurut hemat saya daerah belum ini berkambang, karena itulah kami di tempatkan kkn disini, di kambang timur, dengan harapan daerah ini bisa berkembang, walaupun pada akhirnya setelah kami kkn tidak juga berkembang.
Banyak hal
yang saya alami di kambang timur ini. Saya tinggal disini selama lebih kurang
40 hari. Bukan, bukan liburan, tapi melaksanakan misi mulia dari kampus, yaitu
mengamalkan ilmu yang saya dapatkan kepada masyarakat awam (eaah, lagaknya sok
sokan, padahal kenyataannya kerjaan kami disana hanya
makan-tidur-main-jalanjalan-makan-tidur), atau yang biasa disebut kkn (kuliah kerja nyata), yang artinya kuliah sambil bekerja yang nyata (apa ini artinya selama ini kuliah kami tiga tahun itu tidak nyata alias mimpi? entahlah.)
Kami. Yap,
disini saya tidak tinggal sendiri. Saya bertemu dengan teman teman baru, sekitar
17 orang. teman teman yang sebelumnya tidak saya kenal, kecuali ada satu orang
yang sebelumnya sudah saya kenal, si indra, ketua saya, dia ini teman smp saya.
Selebihnya, jangan kan namanya, wajah nya pun baru liat sekarang (tepatnya
waktu mulai kocing).
inilah kami para laskar kambang, berpose sebelum berangkat menuju tempat kejadian
Kemudian,
kita di pertemukan oleh sistem yang memaksa kita harus tinggal di suatu daerah
tanpa persetujuan dari kami tentunya, karna kami telah dipaksa untuk setuju. Tanpa
tahu hobby dan kesukaan satu sama lain, tanpa tahu nama orang tua satu sama lain
(penting gitu, buat apa coba?), benar-benar tidak tahu, hingga akhirnya kami
bertemu di kambang timur.
Setibanya di
kambang, kami di tempatkan di rumah salah satu warga, yaitu rumah ibu, yang
mana beliau adalah seorang janda beranak 4, yang pada saat kedatangan kami,
beliau tinggal sendiri disebabkan anak-anak beliau sudah pada menikah dan
merantau, walau ada satu yang tinggal di dekat situ. Di rumah ibu inilah, kami para
gadis nan santun dan manis rupawan ditempat tinggalkan. Rumah ibu lumayan besar
dengan tiga kamar, satu kamar ibu dan dua kamar dipertuntukkan buat kami. Karena
kami chibichibi berjumlah 9 orang, maka dari itu, satu kamar berisi 4orang dan kamar lain berisi 5
orang.
rumah ibu, rumah penuh kenangan, tempat kami berteduh, bercerita dan tertawa
yap, ini bukan personil girlband, tapi para gadis pantai yang kemat, santun, manis dan imut :p
Saya berada
di kamar depan, kamar 29, karena di pintu kamar tersebut ada tulisan 29, maka
kami menamai kamar ini kamar 29. Adapun personil dari kamar 29 ini adalah teng
tereng tereng, anggi twentynine, kak ika twentynine, sally twentynine, mbk wira
twentynine dan saya sendiri upeh twenty nine. Kenapa pakai twentynine? Biar rame
gituh kayak cherrybelle. Kita personil 29 kan tidak kalah imut dan cantik dari
cherrybelle yang bisa nya cuma nyanyi lipsing sambil goyang tangan kaki. Terlalu
banyak kenangan di kamar ini, mulai dari anggi si tukang kentut yang memberikan
aroma tersendiri unutk kamar ini, mbk wira dengan keteledoran nya sehingga
sering kehilangan barang-barangnya, sally selalu sendiri dengan suara toa nya
yang membuat kamar selalu rame dan kak ikha dengan kearifan kebijaksanaannya
yang berlaga ibarat room service sehingga membuat kamar selalu rapi. Dan masi
banyak kenangan lainnya.
Kemudian ada
kamar belakang, yang kerap disebut bangsal 13. Kamar ini diisi oleh mak tria,
si batak dari aceh, ibu bendahara nan qonaah lagi santun, ada ami, si nenek yang ulet, sabar dan lemah lembut, ada si
mpuag helda yang adem ayem suka telvon telvonan, dan ada febby, yang suka nyanyi nyanyi
sendiri. Huaaa kamar ini adeem banget.
Sedangkan para
pria ditempatkan di rumah mak andung dimana beliau adalah notabene juga
seoarang jandawan, yang jaraknya sangat dekat dengan rumah kami, hanya sekitar
tiga rumah. Tapi tetap saja yang jadi posko adalah rumah kami. Jadilah para
pria lebih sering datang dan pergi semaunya.
Ada indra,
hadi, fiqih, riyan, baim, dedet, ipul, deo, dan fariz. Di postingan ini saya
tidak akan cerita satu satu tentang mereka, nanti di postingan selanjutnya saya
akan ceritakan keunikan dari masing masing laskar kambang :D.
para jejaka kambang timur yang santun, alim, imut dan manis (cuiih) :p
Oiya, kami
menamai kelompok kami adalah kelompok laskar kambang, dengan pinggiran
cover bunga matahari. Terlalu banyak kenangan yang saya dapatkan. Main gitar,
saya bisa main gitar, walau Cuma satu dua lagu, hehe, jalan jalan ke pantai
carocok, belajar masak, nimba air di sumur, nyuci di sungai, bikin video lipsing,
jalan jalan ke pantai dan masi banyak hal lagi. juga ada kisah kasih di kambang, yang tidak malu pada semut merah, cerita homo dan lesbi serta kisah lolypop yang mais :p (terlalu indah untuk dilupakan)
Banyak yang
kita pelajari, belajar mengenali tabiat orang yang baru kita kenal, belajar
bekerjasama, belajar saling menghargai dan belajar sambil liburan sambil bermain sambil minum air *nahloh?
Belajar menjadi
sahabat di kampung orang, bukan belajar di dalam kelas ataupun mengerjakan
tugas yang penuh deadline. Kita disini belajar di alam, tidak ada dosen, tidak
ada tugas. Teman diluar kampus, sahabat di kampong orang, rekan kerja dalam tim,
saudara yang saling curhat-curhatan dan sebagai kakak-adik.
Yang ada
hanya kesenangan menjalankan program yang tidak jalan, tapi tidak mengapa
karena tidak ada yang tahu selain kami dan tuhan, yang penting kita disini
senang senang dan bermain. Senang bisa menjadi bagian dalam perjalanan kisah
hidup kalian. Terima kasih untuk 40 hari yang sagat indah.
0 komentar:
Posting Komentar